MALMO, Swedia – Sebuah pengadilan Swedia memutuskan sebuah poster yang menggambarkan Nabi Muhammad dan istrinya yang berusia 9 tahun telanjang menjadi sebuah poster yang legal dan mengkonfimrasi sebuah putusan hakim tidak bersalah terhadap seorang politisi.
Pada 3 Maret, pengadilan Distrik Malmo mengatakan bahwa poster tersebut tidak melanggar legislasi kebebasan pers dan memutuskan bahwa Carl P. Herslow, pemimpin Partai Skane, tidak bersalah atas tuduhan agitasi terhadap sebuah kelompok etnis, kantor berita Swedia TT memberitakan pada Rabu (16/3) waktu setempat.
"Pria tersebut berusia 53 tahun dan wanitanya 9 tahun. Apakah ini adalah macam pernikahan yang ingin kita lihat di Skane?" bacaan di dalam poster tersebut mengatakan.
Partai Skane, didirikan oleh Herslow pada tahun 1979 adalah sebuah partai kecil sayap kanan, juga adalah sebuah partai anti-imigrasi, yang pada awalnya dibentuk untuk memrotes radio pemerintah Swedia dan monopoli televisi dan mendukung pemerintahan sendiri untuk provinsi Skane, kantor berita TT mengatakan.
Herslow mengakui telah memproduksi poster tersebut, yang disita pada sebuah pertemuan publik 2010, namun Herslow menantang dakwaan tersebut dan membantah di pengadilan bahwa poster tersebut dimaksudkan untuk menghasut sebuah perdebatan tentang Islam, yang ia berpendapat bahwa hal tersebut tidak bertentangan dengan demokrasi dan kesetaraan.
Kasus tersebut diputuskan oleh Kanselir Kehakiman, pejabat legal papan atas Swedia dan bertanggung jawab untuk penuntutan kasus yang melibatkan kebebasan berbicara.
Penuntut Bo Birgerson mengatakan bahwa penyebaran poster tersebut menunjukkan tidak menghormati Muslim.
Partai anti-Islam tersebut menempatkan poster-poster itu dalam bentuk karton di dua puluh tempat berbeda di Malmo.
Diberitakan pertama kali pada April 2010 ketika poster tersebut mulai disebarkan, Herslow menunjukkan kebenciannya terhadap Islam, mengatakan, "Tidak ada alasan untuk itu. Kami menyerang Islam, bukan orang-orang yang percaya Islam. Kami menganggap Islam sangat bahaya dan penyakit psiko-sosial yang menular."
Pertama kali poster tersebut disebarkan, Sydsvenskan, pimpinan dewan kota yang mendirikan Forum Dialog, di mana kelompok berbeda di Malmo dapat bersidang untuk membahas "nilai-nilai yang memisahkan dan manyatukan."
"Kota Malmo dengan jelas menentang poster tersebut. Kami meminta semua kelompok Muslim untuk tidak membiarkan diri mereka sendiri terprovokasi. Partai Skane adalah sebuah sekte kecil yang terisolasi," ia mengatakan.
Asosiasi Muslim Swedia menuntut sebuah permintaan maaf dari pemimpin Partai tersebut, Carl P. Herslow.
Ketika pertama mendengar tentang poster tersebut, Mahmoud Aldebe, pimpinan asosiasi tersebut mengatakan bahwa, "Poster tersebut adalah pendapat kebencian."
"Partai Skane adalah sebuah sekte teroris kecil, yang terisolasi yang seharusnya dilarang berpartisipasi dalam pemilihan musim gugur," Aldebe mengatakan. (ppt/upi/ie)www.suaramedia.co
Post a Comment