Film tersebut mengklaim bahwa Muslim Amerika secara rahasia berusaha untuk merusak dan menghancurkan peradaban Barat dari dalam.
Yayasan Clarion adalah sebuah institusi Amerika-Israel yang membuat film-film kontroversial untuk mempromosikan Iranophobia dan Islamophobia di AS, terutama di Universitas-universitas.
Dalam website resmi kantor berita harian The Huffington Post , diungkapkan bahwa Yayasan Clarion adalah sebuah organisasi yang terafiliasi dengan sayap kanan Israel dan partai-partai Amerika yang membuat dan mendistribusikan dokumenter-dokumenter perselisihan tentang “ancaman” yang diajukan oleh Islam.
Terdapat nama-nama politisi culas neo konservatif dalam daftar Dewan Penasihat Yayasan Clarion, diantaranya: Frank J. Gaffney, Jr: seorang mantan menteri pertahanan AS, pendiri dan presiden Pusat Kebijakan Keamanan; Daniel Pipes: Direktur Forum Timur Tengah, M. Zuhdi Jasser: pendiri dan presiden Forum Islam Amerika untuk Demokrasi, Clare M. Lopez: seorang mantan agen CIA dan rekan senior di Pusat untuk Kebijakan Keamanan, Harold Rhode: seorang mantan spesialis urusan luar negeri di Pentagon, Ilan Sharon: direktur eksekutif Minnesota Menentang Terorisme, dan Sarah Stern: pendiri dan presiden Wakaf untuk Kebenaran Timur Tengah.
Semua anggota dewan tersebut bersama dengan anggota dewan lainnya, berkontribusi untuk memproduksi dan mendistribusikan film-film anti-Islam Yayasan Clarion.
Yayasan Clarion menarik perhatian media luas karena merilis domkumenter “Obsession: Radical Islam’s War against the West” (Obsesi: Perang Radikal Islam terhadap Barat) dan “The Third Jihad: Radical Islam’s Vision for America” (Jihad Ketiga: Pandangan Radikal Islam untuk Amerika).
Film pertama, Obsession: Radical Islam’s War against the West, pada tahun 2008, sebanyak 28 juta kopi film dalam bentuk DVD dikirimkan dan disisipkan di dalam pengiriman koran-koran kepada para pemilih di banyak negara bagian.
Banyak laporan yang mengungkapkan bahwa kelompok Israel Aish Ha Torah mensponsori produksi tersebut, pemasaran dan distribusi dari dokumenter tersebut. (rasularasy/arrahmah.com)
Post a Comment