Dua orang putra mantan presiden Mesir Hosni Mubarak mendapatkan komisi besar dari Israel sebagai imbalan karena telah memberikan dukungan ekspor gas ke negara Yahudi itu. Demikian koran Kuwait Al-Jarida mengutip dokumen rahasia, Ahad (6/3).
Al-Jarida mengatakan, dokumen mereka dapat dari sebuah departemen khusus di Kementerian Dalam Negeri Mesir. Berdasarkan dokumen tersebut diketahui bahwa negosiasi melibatkan para pejabat Israel, mantan menteri perminyakan Mesir Sameh Fahmi serta Hussein Salem, seorang pengusaha yang dekat dengan keluarga Mubarak.
Jamal Mubarak awalnya minta komisi sebesar 10%, tapi kemudian harus puas dengan komisi 5%, sementara kakaknya dan Salem masing-masing mendapat komisi 2,5% dari kesepakatan ekspor senilai $2,5 milyar yang ditandatangani pada Mei 2005 itu.
Jamal Mubarak dan kakaknya dengan demikian mendapat komisi 7,5% dari nilai kesepakatan ekspor gas atau setara dengan $187,5 juta.
Berdasarkan kesepakatan itu, Mesir mengirim 1,7 milyar meter kubik gas setiap tahunnya selama 15 tahun yang dijual melalui konsorsium Israel-Mesir East Mediterranean Gas (EMG) kepada Israeli Electric Company (IEC).
Gas mulai dialirkan lewat pipa bulan Februari tahun 2008, setelah pipa yang rusak akibat serangan 5 Februari diperbaiki
Mesir menyuplai sekitar 40% kebutuhan gas Israel yang dipakai untuk menghasilkan listrik. Pada bulan Desember 2010, empat perusahaan Israel menandatangani kontrak 20 tahun dengan nilai mencapai $10 milyar untuk membeli gas dari Mesir.*
Al-Jarida mengatakan, dokumen mereka dapat dari sebuah departemen khusus di Kementerian Dalam Negeri Mesir. Berdasarkan dokumen tersebut diketahui bahwa negosiasi melibatkan para pejabat Israel, mantan menteri perminyakan Mesir Sameh Fahmi serta Hussein Salem, seorang pengusaha yang dekat dengan keluarga Mubarak.
Jamal Mubarak awalnya minta komisi sebesar 10%, tapi kemudian harus puas dengan komisi 5%, sementara kakaknya dan Salem masing-masing mendapat komisi 2,5% dari kesepakatan ekspor senilai $2,5 milyar yang ditandatangani pada Mei 2005 itu.
Jamal Mubarak dan kakaknya dengan demikian mendapat komisi 7,5% dari nilai kesepakatan ekspor gas atau setara dengan $187,5 juta.
Berdasarkan kesepakatan itu, Mesir mengirim 1,7 milyar meter kubik gas setiap tahunnya selama 15 tahun yang dijual melalui konsorsium Israel-Mesir East Mediterranean Gas (EMG) kepada Israeli Electric Company (IEC).
Gas mulai dialirkan lewat pipa bulan Februari tahun 2008, setelah pipa yang rusak akibat serangan 5 Februari diperbaiki
Mesir menyuplai sekitar 40% kebutuhan gas Israel yang dipakai untuk menghasilkan listrik. Pada bulan Desember 2010, empat perusahaan Israel menandatangani kontrak 20 tahun dengan nilai mencapai $10 milyar untuk membeli gas dari Mesir.*
Hidayatullah.com--
Post a Comment