JAKARTA (Berita SuaraMedia) - Wakil Presiden Boediono menegaskan, Indonesia membutuhkan solusi untuk berbagai persoalan dan tantangan yang dihadapi saat ini maupun di masa mendatang.
"Indonesia membutuhkan solusi, bukan kontradiksi, kontroversi," katanya, saat menghadiri pendirian Universitas Presiden dan President Executive Club di Jakarta.
Boediono menegaskan, Indonesia memiliki energi sosial yang besar untuk dapat diarahkan mencari solusi atas berbagai persoalan, termasuk menghadapi tantangan di masa depan. Indonesia, lanjut dia, tidak perlu takut menghadapi beragam tantangan di depan mengingat energi sosial yang besar yang dimiliki. "Sangat disayangkan jika energi sosial yang besar itu dibuang sia-sia untuk kepentingan sesaat kelompok tertentu," kata Boediono.
Energi sosial yang besar itu, tambah Wapres, sebaiknya digunakan untuk mencari solusi atas persoalan dan tantangan mendatang demi kepentingan bersama, kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
"Semua komponen, baik birokrat, pengusaha dan pihak-pihak lain perlu membangun kebersamaan untuk menggunakan energi sosial yang ada guna mencari penyelesaian yang baik untuk kepentingan bersama," ujar Wapres menegaskan.
Ia mengatakan, forum rembug yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan utama bangsa dan negara ini sangat diperlukan untuk mendapatkan solusi terbaik bagi kemajuan Indonesia di masa datang.
Wapres Boediono menegaskan, kemajuan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya.
"Jumlah sumber daya manusia Indonesia memang banyak, tetapi mutu dari sumber daya manusia itu lebih penting," katanya.
Terkait itu, pemerintah sangat terbuka terhadap kehadiran institusi atau lembaga pendidikan dan forum dialog seperti Universitas Presiden dan President Executive Club untuk dapat melahirkan solusi terbaik bagi kemajuan Indonesia di masa datang.
Sebelumnya, pertemuan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Jaksa Agung, dan Kapolri di Istana Wakil Presiden (Wapres), Jalan Medan Merdeka Selatan, hari ini, bukan membahas soal keputusan pengadilan terhadap Gayus Tambunan.
Menurut Menkopolhukam, Djoko Suyanto, pertemuan tersebut membahas finalisasi peraturan pemerintah tentang Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Komisi Kejaksaan.
"Ini kan sudah kami paparkan kepada Presiden. Dan Presiden memeriksa, lalu Wapres memeriksa kembali dan sore ini adalah finalisasinya. Nggak terkait Gayus," ujarnya di Istana Wapres.
Ketika dimintai tanggapan hukuman Gayus selama tujuh tahun, Djoko hanya menjawab tentang pertemuan sore hari ini. Begitu pula mengenai keterlibatan CIA, ia hanya menyarankan hal tersebut ditanyakan langsung kepada Gayus.
Menkopolhukam kembali menegaskan, pertemuan tadi hanya membahas Peraturan Presiden mengenai Kompolnas dan Komisi Kejaksaan. "Instruksi Wapres soal Gayus juga nggak ada," tutur Djoko. (fn/ant/vs) www.suaramedia.com
Post a Comment