Perdana Menteri Inggris David Cameron: Saya Tak Akan Berhenti Membela Yahudi

Perdana Menteri Inggris, David Cameron berbicara kepada media 
selama konferensi pers gabungan bersama Presiden Afghanistan, Hamid 
Karzai di 10 Downing Street pada 1 Maret 2011. (Foto: Getty Images)LONDON (Berita SuaraMedia) – Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan, Israel "berhak" memeriksa kapal-kapal yang masuk ke Jalur Gaza untuk melindungi rakyatnya dari tembakan roket, peluru kendali dari Jalur Gaza. Cameron menegaskan kembali komitmennya terhadap Israel pada hari Kamis (3/3) dan mengatakan bahwa keyakinannya terhadap Israel "tak tergoyahkan."
Dalam pidatonya di acara jamuan makan malam Community Security Trust, lembaga pengawas anti-Semitisme dan pengamanan komunitas Yahudi di Inggris, Cameron mengatakan bahwa dirinya berkeinginan membangun hubungan yang kuat dan produktif dengan Israel.
"Bersama saya, Anda akan memiliki perdana menteri yang keyakinannya terhadap Israel tak tergoyahkan, dan Anda memiliki seorang perdana menteri yang ingin membangun hubungan yang kuat dan produktif dengan Israel," kata Cameron kepada lebih dari 1.100 orang audiens yang memadati Hotel Grosvenor House di Park Lane, pusat Kota London.
"Saya akan selalu menjadi pembela kuat masyarakat Yahudi. Saya akan selalu menjadi pembela ‘negara’ Israel," kata Cameron.
Cameron menambahkan, dirinya sudah memerintahkan Matthew Gould, duta besar Inggris untuk Israel, agar menjadikan upaya membangun kerja sama baru dengan Israel dalam bidang ekonomi sebagai prioritas Inggris.
Mengenai tembakan roket dari Gaza, Cameron mengatakan Israel berhak melindungi diri.
"Saat roket-roket ditembakkan ke arah warga Israel, dan saat anak-anak berada dalam bahaya, maka Israel berhak melindungi rakyatnya," kata Cameron.
Cameron menyatakan demikian meski sejatinya roket-roket yang ditembakkan dari Gaza lebih sering jatuh ke tanah lapang dan tidak ada korban warga sipil, berbeda dengan serangan Israel dengan persenjataan canggihnya yang kerap merenggut nyawa warga Palestina.
Kepada hadirin, Cameron juga mengatakan bahwa Israel "berhak" memeriksa kapal-kapal yang masuk ke Gaza. Cameron menggunakan dalih yang sama untuk menegaskan "hak" Israel memeriksa kapal-kapal menuju Gaza.
"Ketika ada lebih dari 100 buah roket yang ditembakkan dari Gaza ke Israel dalam setahun, Israel berhak memeriksa kapal-kapal yang membawa muatan ke Gaza," tambahnya.
"Tapi, saat pemerintah Palestina mengambil langkah-langkah signifikan untuk turut memikul beban dan melawan kekerasan dari Tepi barat, Israel harus memberikan dorongan kuat untuk membantu meningkatkan taraf hidup warga Palestina," kata Cameron.
Kepada hadirin, Cameron mengaku merasa "jijik" dengan anti-Semitisme. Ia berjanji "tidak akan beristirahat" saat komunitas Yahudi di Inggris merasa terancam.
"Seorang kawan Yahudi pernah bertanya kepada saya mengenai keamanan anak dan cucunya jika tinggal di sini. Jawaban dari pertanyaan itu selalu sama, ya," kata Cameron.
"Bukannya mengabaikan ekstremisme, kita harus memeranginya dalam segala bentuk, di mana pun hal itu ditemukan. Itu artinya ya, melarang para penebar kebencian dari negara kami. Itu artinya melarang organisasi-organisasi yang mendorong terorisme dan menghentikan kelompok-kelompok ekstremis datang ke kampus-kampus," tambah Cameron.
Namun, sang perdana menteri mengatakan, "Universitas, mahasiswa, dan fakultas di Inggris juga bisa mengkritik Israel sama seperti mereka dapat mengkritik negara, pemerintahan, atau tokoh politik lain." (dn/jp) www.suaramedia.com