WASHINGTON (Berita SuaraMedia) – Seorang aktivis hak asasi manusia mengatakan bahwa Israel akan melanjutkan kejahatannya terhadap kemanusiaan karena masyarakat internasional membiarkan rezim Israel lolos dari pembunuhan berdarahnya. Dalam sebuah wawancara dengan Press TV, aktivis HAM Ken O’Keefe, yang berada di atas flotilla bantuan tujuan Gaza yang diserang oleh pasukan Israel di bulan Mei, mengecam masyarakat internasional karena membiarkan Israel "lolos dari pembunuhan berulangkali tanpa hukuman apapun."
"Aku mencemooh dunia seperti PBB, Uni Eropa, dan AS karena kita telah membiarkan Israel lolos dengan pembunuhan berdarah selama bertahun-tahun," ujar O’Keefe.
"Itu tentu saja akan membuat Israel berpikir bahwa apapun yang mereka lakukan adalah legal," ujar O’Keefe.
Aktivis itu mengatakan bahwa dia berada di atas kapal Mavi Marmara ketika pasukan Israel menyerbu kapal dan "mengeksekusi orang-orang dengan dingin."
Pasukan Israel membunuh sembilan aktivis, sebagian besar warga negara Turki, dan melukai 50 lainnya.
Israel baru-baru ini merilis sebuah laporan tentang penyelidikan yang dilakukan oleh komite investigasi Israel, membela serangan laut di Jalur Gaza dan memutuskan untuk mencegah flotilla itu dari mencapai wilayah blokade, mengatakan bahwa serangan itu legal.
"Mereka tidak hanya membunuh orang-orang, mereka mengeksekusi orang-orang dengan dingin termasuk Furkan Dogan, yang terus mereka sebut di media liberal Barat sebagai warga negara Turki, tapi dia sebenarnya adalah warga negara Turki Amerika," ujar O’Keefe.
"Presiden AS Barack Obama dan pemerintah Barat terus berpura-pura seolah salah satu warga negara mereka tidak dieksekusi," ujar aktivis HAM itu menyimpulkan.
Sementara itu, sebuah komite Turki yang menyelidiki serangan Israel terhadap konvoi bantuan Gaza, Freedom Flotilla, mengecam penggunaan kekuatan militer tersebut.
Komite merilis temuan awalnya pada hari Minggu (23/1), mengatakan bahwa "Militer Israel menggunakan kekuatan berlebihan terhadap Mavi Marmara."
Penyidik Turki, yang mewawancara aktivis kampanye HAM Turki dan asing di Flotilla itu, mengatakan bahwa kekuatan yang digunakan terhadap Mavi Marmara "melebihi batas kepantasan dan keperluan."
Komite mengkritik ketidakseimbangan serangan dan menyerukan Tel Aviv untuk memberikan kompensasi pada korban serangan yang selamat. (rin/pv) www.suaramedia.com
Post a Comment