INILAH.COM, Bandung - Aparat kepolisian Polda Jabar telah memeriksa enam saksi untuk mengungkap kebenaran video porno yang diduga melibatkan salah satu pimpinan DPRD Jabar.
Direktur Reserse Kriminal (Direskrim) Polda Jabar Kombes Pol Fachrudin mengatakan keterangan dari para saksi dibutuhkan untuk memastikan aktor di dalam video mesum tersebut.
"Pelapor menyatakan merasa sangat dirugikan dengan adanya penyebaran video tersebut, karena itu kami akan membuktikan kebenaran video itu terlebih dahulu," katanya ketika dihubungi INILAH.COM, Rabu (29/12/2010).
Menurut dia, pimpinan dewan yang merasa dicemarkan namanya akibat isu video porno tersebut sudah melapor ke Polda Jabar sekitar tiga bulan lalu.
"Saat ini kami masih memroses laporannya," ujarnya.
Isu video porno yang melibatkan pimpinan dewan ini mencuat ketika DPRD Jabar dan Badan Musyawarah Masyarakat Sunda (Bamus) menggelar pertemuan membahas permasalahan Jawa Barat kekinian pada Selasa (28/12/2010).
Salah satu masalah yang dibahas adalah mencuatnya kasus video porno yang diduga melibatkan seorang pimpinan dewan. [gin]
Direktur Reserse Kriminal (Direskrim) Polda Jabar Kombes Pol Fachrudin mengatakan keterangan dari para saksi dibutuhkan untuk memastikan aktor di dalam video mesum tersebut.
"Pelapor menyatakan merasa sangat dirugikan dengan adanya penyebaran video tersebut, karena itu kami akan membuktikan kebenaran video itu terlebih dahulu," katanya ketika dihubungi INILAH.COM, Rabu (29/12/2010).
Menurut dia, pimpinan dewan yang merasa dicemarkan namanya akibat isu video porno tersebut sudah melapor ke Polda Jabar sekitar tiga bulan lalu.
"Saat ini kami masih memroses laporannya," ujarnya.
Isu video porno yang melibatkan pimpinan dewan ini mencuat ketika DPRD Jabar dan Badan Musyawarah Masyarakat Sunda (Bamus) menggelar pertemuan membahas permasalahan Jawa Barat kekinian pada Selasa (28/12/2010).
Salah satu masalah yang dibahas adalah mencuatnya kasus video porno yang diduga melibatkan seorang pimpinan dewan. [gin]
Post a Comment