MEXICO CITY (Berita SuaraMedia) – Senat Meksiko menggelar rapat dengar pendapat terkait laporan bahwa agen-agen AS mengizinkan penyelundupan senjata ke Meksiko sebagai bagian dari proses investigasi terhadap para penyelundup narkoba. Senat mengambil suara terkait pemanggilan Duta Besar AS Arture Sarukhan guna membahas permasalahan tersebut, meski Senat tidak menetapkan batasan waktu. Para pengacara juga meminta Menteri Luar Negeri Meksiko Patricia Espinoza agar meminta informasi dari Departemen Luar Negeri AS.
CBS News dan lembaga nonprofit Pusat Integritas Publik melaporkan bahwa para agen Biro Alkohol, Tembakau, Persenjataan, dan Bahan Peledak (ATF) menyelidiki penyelundupan senjata api dan amunisi yang memungkinkan ratusan senjata api yang dibeli di AS masuk ke Meksiko.
"Pelaksanaan operasi semacam ini di negara kami tidak dapat diterima. Hal itu merusak kepercayaan dan juga melanggar kedaulatan nasional," kata Senator Luis Alberto Villareal, seorang anggota Partai Aksi Nasional, partainya Presiden Felipe Calderon.
Jaksa Agung AS Eric Holder meminta inspektur jenderal Departemen Kehakiman untuk menyelidiki strategi investigasi ATF dan menentukan apakah diperlukan investigasi lebih lanjut.
"Memang benar ada kekhawatiran. Saya menganggap tuduhan-tuduhan itu amat serius. Itulah mengapa saya meminta inspektur jenderal melaporkannya," kata Holder kepada subkomite hibah Senat AS, Kamis (10/3).
"Membiarkan senjata bergerak bukanlah sesuatu yang bisa diterima. Senjata tidak sama dengan obat-obatan atau uang saat kita berusaha menelusuri jejaknya," tambah sang jaksa agung.
Penyelundupan senjata telah sejak lama menjadi isu sensitif di antara kedua negara. Meksiko acap kali menuntut AS berbuat lebih banyak untuk menghentikan arus pengiriman senjata ke selatan.
Perdebatan semakin meruncing bulan lalu saat seorang agen Bea Cukai dan Imigrasi AS dibunuh di jalan tol utara Meksiko dengan senjata yang dibeli di sebuah kota di luar Fort Worth, Texas.
Kekhawatiran mengenai ATF menjadu sumber keretakan terbaru antara AS dan Meksiko, yang selama bertahun-tahun menggembar-gemborkan peningkatan kerja sama keduanya dalam perang melawan para penyelundup narkoba.
Calderon berang saat kawat-kawat diplomatik AS yang menjabarkan mengenai kurangnya koordinasi di antara lembaga-lembaga federal Meksiko yang ditugasi memrangi geng-geng pengedar narkoba.
Dokumen terbaru yang didapat dari WikiLeaks oleh surat kabar Meksiko La Jornada dan dipublikasikan Rabu lalu mengindikasikan bahwa para pejabat AS dibuat tercengang dengan pengangkatan Jaksa Agung Meksiko Arturo Chavez Chavez pada tahun 2009.
AS menyebut hal itu "benar-benar di luar perkiraan dan tidak dapat dipahami secara politik."
Diangkatnya Chavez Chavez memicu kontroversi terkait kecacatan dakwaan dalam kasus pembunuhan sejumlah wanita di Ciudad Juarez, kota perbatasan sebelah timur Meksiko pada 1990-an saat ia masih menjabat sebagai jaksa penuntut teratas. (dn/ap) www.suaramedia.com
Post a Comment