GAZA, - Beberapa jet Israel melancarkan sedikitnya lima serangan udara ke Jalur Gaza, Senin larut malam (21/3), sehingga melukai 17 orang, kebanyakan luka ringan, kata beberapa pekerja ruang gawat darurat Palestina.
Mereka mengatakan dua perempuan dan beberapa anak kecil termasuk di antara korban cedera. Militer Israel belum bisa dimintai komentarnya. Beberapa saksi mata Palestina mengatakan di antara sasaran serangan adalah satu pos polisi Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS), yang menguasai Jalur Gaza. Satu tempat pelatihan sayap militer HAMAS, Brigade Ezzedine al-Qassam --yang sebelumnya menawarkan untuk menghentikan serangan lintas-perbatasan ke dalam wilayah Israel kalau Israel menghentikan serangan terhadap Jalur Gaza, juga tak luput dari serangan.
Brigade Ezzedine al-Qassam, yang melancarkan sebanyak 50 serangan mortir ke dalam wilayah Israel pada Sabtu (19/3), menyampaikan tawaran tersebut di dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah pesawat tempur Israel menyerang daerah kantung itu, Senin malam.
Menurut brigade tersebut, serangan Sabtu adalah reaksi atas serangan Israel pekan lalu, yang menewaskan dua anggotanya, tapi Brigade Ezzedine al-Qassam siap menyerukan dihentikannya kerusuhan yang tak ada manfaatnya itu kalau Israel juga melakukan itu.
"Jika musuh menghentikan peningkatan dan agresi terhadap rakyat kami, kami akan melaksanakan kesepakatan nasional Palestina," demikian antara lain isi pernyataan tersebut. Pernyataan itu merujuk kepada gencatan senjata yang ditegaskan lagi oleh berbagai faksi utama pejuang Palestina pada Januari.
Namun, tawaran tersebut dikeluarkan dengan disertai peringatan. "Musuh akan membayar harga yang sangat mahal, jika melanjutkan agresinya dan kejahatannya terhadap rakyat kami di Jalur Gaza," katanya.
Militer Israel dan para pejabat pemerintah tak bersedia memberi komentar. Tapi kebijakan yang seringkali disampaikan oleh negara Yahudi itu ialah "menanggapi secara damai" setiap serangan Palestina.
Dalam satu pernyataan yang dikeluarkan belakangan, jurubicara HAMAS Taher An-Nunu mengatakan pemerintah HAMAS di Jalur Gaza terikat komitmen untuk melaksanakan gencatan senjata tak resmi, dengan dukungan kelompok pejuang lain.
"Pemerintah menegaskan bahwa ada konsensus di kalangan faksi Palestina mengenai situasi keamanan di Jalur Gaza," demikian pernyataan tersebut.
Tak lama setelah tawaran Brigade Ezzedine al-Qassam, beberapa pesawat tempur Israel menyerang Jalur Gaza, sehingga melukai seorang pria, kata beberapa warga lokal dan petugas medis.
Beberapa saksi mata mengatakan sasaran serangan itu adalah satu tempat perbaikan mobil di bagian timur Jalur Gaza, milik suku tangguh Doghmush --yang memiliki hubungan dengan pejuang Palestina.
Namun militer Israel menyatakan pesawat tempurnya menyerang apa yang digambarkan wanita jurubicara sebagai "terowongan pelaku teror" yang dibuat untuk melancarkan serangan di bawah pagar perbatasan Jalur Gaza ke dalam wilayah Israel. [mam/republika]
Post a Comment