Pasien di Rumah-Rumah Sakit Gaza Bertarung Nyawa

Ratusan pasien di rumah-rumah sakit di Gaza yang menderita penyakit berat menghadapi resiko kematian karena ketiadaan persediaan obat-obatan untuk penyakit mereka.
Kementerian Kesehatan di Gaza, Minggu (23/1) menyatakan bahwa pihaknya membutuhkan sekitar 190 jenis obat-obatan dan sedikitnya 200 jenis perlengkapan bedah.
Minimnya persediaan obat-obatan di Gaza adalah akibat blokade rezim Zionis terhadap wilayah itu sejak empat tahun terakhir. Rezim Zionis menutup semua akses ke Gaza dan melarang berbagai jenis kebutuhan hidup termasuk obat-obatan dan peralatan rumah sakit masuk ke Gaza.
Badan Kesehatan PBB, WHO menyebutkan bahwa blokade Israel yang dilakukan sejak tahun 2007 dan operasi-operasi militer Israel ke Gaza membuat kondisi sosial dan ekonomi warga Gaza memburuk. Blokade juga menyebabkan masalah lingkungan hidup yang menimbulkan persoalan kesehatan warga Gaza.
Direktur Rumah Sakit Al-Shifa--rumah sakit terbesar di Kota Gaza--Medhat Abbas mengungkapkan, stok obat-obatan di rumah sakitnya sudah banyak yang habis, termasuk obat-obatan penting untuk para pasien penderita kanker, epilepsi, obat-obatan untuk perempuan dan anak-anak, vitamin untuk ibu hamil dan bayi yang baru lahir, masih banyak jenis obat penting lannya yang tidak tersedia di rumah sakit itu.
Abbas menuding Israel dan pihak Otoritas Palestina yang telah menyebabkan krisis kesehatan di Gaza terus berlangsung. Akibat krisis itu, beberapa pasien penderita penyakit serius terpaksa harus ke rumah sakit lain di luar Gaza untuk mendapatkan perawatan. Tapi mereka juga kerap menghadapi kendala karena Israel menolak permohonan izin keluar Gaza sehingga para pasien tidak bisa mendapatkan perawatan atau bertemu dengan dokternya.
Para pekerja kesehatan di Gaza menyerukan dunia internasional melakukan tekanan terhadap Israel agar membuka blokade di Gaza dan memberikan kesempatan pasien untuk menyelamatkan hidupnya, terutama para pasien penderita penyakit kronis dan pasien yang harus segera menjalani operasi. (ln/prtv)