Seorang aktivis Hak Asasi Manusia mengatakan Israel akan terus melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan karena masyarakat internasional memungkinkan rezim Israel untuk melakukan "pembunuhan berdarah."
Dalam sebuah wawancara dengan Press TV, aktivis HAM Ken O'Keefe, yang berada di kapal bantuan armada kebebasan Gaza yang diserang oleh pasukan Israel pada bulan Mei, mencela masyarakat internasional karena membiarkan Israel "untuk berbuat sesukanya dengan melakukan pembunuhan lagi dan tanpa ada hukuman terhadap tindakannya tersebut.
"Saya telah mencemooh dunia seperti PBB, Uni Eropa dan Amerika Serikat karena telah membiarkan Israel untuk melakukan pembunuhan berdarah selama beberapa dekade sekarang," kata O'Keefe.
"Ini tentunya masuk akal untuk Israel bahwa apa pun yang mereka lakukan adalah legal," lanjut O'Keefe mengatakan.
Aktivis hak asasi ini mengatakan bahwa ia berada di kapal Mavi Marmara ketika pasukan komando Israel menyerbu kapal dan mengeksekusi para aktivis dengan darah dingin."
Pasukan Israel menewaskan sembilan aktivis, kebanyakan warga Turki, dan melukai sekitar 50 lainnya.
Israel baru-baru ini merilis sebuah laporan penyelidikan oleh komite investigasi Israel, membela serangan angkatan laut mereka di Jalur Gaza dan keputusan untuk mencegah armada dari mencapai wilayah yang dikepung itu, sembari mengatakan serangan itu "sah."
"Mereka tidak hanya membunuh orang-orang, mereka mengeksekusi orang dengan darah dingin termasuk Furkan Dogan, yang sebenarnya warga Amerika juga," tambah O'Keefe.
Presiden AS Barack Obama dan pemerintah Barat terus berpura-pura seolah-olah salah satu warga mereka tidak dieksekusi, " kata aktivis HAM tersebut. (fq/prtv)
Dalam sebuah wawancara dengan Press TV, aktivis HAM Ken O'Keefe, yang berada di kapal bantuan armada kebebasan Gaza yang diserang oleh pasukan Israel pada bulan Mei, mencela masyarakat internasional karena membiarkan Israel "untuk berbuat sesukanya dengan melakukan pembunuhan lagi dan tanpa ada hukuman terhadap tindakannya tersebut.
"Saya telah mencemooh dunia seperti PBB, Uni Eropa dan Amerika Serikat karena telah membiarkan Israel untuk melakukan pembunuhan berdarah selama beberapa dekade sekarang," kata O'Keefe.
"Ini tentunya masuk akal untuk Israel bahwa apa pun yang mereka lakukan adalah legal," lanjut O'Keefe mengatakan.
Aktivis hak asasi ini mengatakan bahwa ia berada di kapal Mavi Marmara ketika pasukan komando Israel menyerbu kapal dan mengeksekusi para aktivis dengan darah dingin."
Pasukan Israel menewaskan sembilan aktivis, kebanyakan warga Turki, dan melukai sekitar 50 lainnya.
Israel baru-baru ini merilis sebuah laporan penyelidikan oleh komite investigasi Israel, membela serangan angkatan laut mereka di Jalur Gaza dan keputusan untuk mencegah armada dari mencapai wilayah yang dikepung itu, sembari mengatakan serangan itu "sah."
"Mereka tidak hanya membunuh orang-orang, mereka mengeksekusi orang dengan darah dingin termasuk Furkan Dogan, yang sebenarnya warga Amerika juga," tambah O'Keefe.
Presiden AS Barack Obama dan pemerintah Barat terus berpura-pura seolah-olah salah satu warga mereka tidak dieksekusi, " kata aktivis HAM tersebut. (fq/prtv)
Post a Comment