Pendiri Sharia4Australia pekan ini mengekspresikan penentangannya terhadap Pemerintah Australia dan menyerukan umat Islam untuk mengambil alih negara itu.
Dalam pernyataannya ulama Australia bernama Ibrahim Siddiq-Conlon mengatakan:
"Saya benci parlemen di Canberra. Saya ingin pergi dan menasihati parlemen bahwa mereka tidak memiliki hak untuk membuat undang-undang. Mereka harus segera turun dan membiarkan umat Islam mengambil alih."
Siddiq-Conlon, yang menuntut pengenalan pengadilan syariah sebagai langkah pertama menuju Australia menjadi negara Islam, menambahkan:
"Suatu hari Australia akan hidup di bawah syariah; itu tak terelakkan. Jika mereka (Australia) tidak menerimanya, itu bukan masalah kami. Kami berharap, dan tujuan kami adalah untuk memiliki transisi yang damai, tetapi ketika Anda melihat sejarah yang pernah terjadi.Akan selalu ada selalu pertempuran. Tidak dapat dipungkiri bahwa suatu hari akan ada perjuangan untuk Islam di Australia."
Lulusan master di bidang arsitektur dari University of Technology Sydney, Siddiq-Conlon membentuk Sharia4Australia yang dibentuk tahun lalu. He said he had three objectives. Dia mengatakan dia memiliki tiga tujuan. Yang pertama adalah untuk membujuk umat Muslim bahwa mereka harus membenci "thagut", tidak menyembah Tuhan yang lain selain Allah, termasuk menolak demokrasi.
Tujuan lainnya adalah untuk menasehati pemerintah terpilih bahwa mereka tidak memiliki wewenang untuk memerintah, dan untuk mendidik non-Muslim tentang manfaat syariah, termasuk hukuman seperti rajam bagi pezina dan memotong tangan bagi pencuri.
"Jika memotong tangan adalah hukuman yang diberikan oleh pengadilan syariah maka kami katakan kabar gembira, karena memotong tangan - ketika Anda memahami apa itu syariah - bahwa Syariah adalah rahmat bagi orang itu. Mengapa rahmat mendapatkan tangan anda dipotong? Karena bisa menjadi kafarat untuk dosa-dosa Anda. Lebih baik dihukum dalam hidup ini daripada disikasa di dalam kuburan atau di siksa di neraka untuk selamanya."
Siddiq-Conlon mengangkat bahu dari kekhawatiran kampanyenya akan merusak masyarakat Muslim moderat yang ada di Australia.(fq/newsvine)
Dalam pernyataannya ulama Australia bernama Ibrahim Siddiq-Conlon mengatakan:
"Saya benci parlemen di Canberra. Saya ingin pergi dan menasihati parlemen bahwa mereka tidak memiliki hak untuk membuat undang-undang. Mereka harus segera turun dan membiarkan umat Islam mengambil alih."
Siddiq-Conlon, yang menuntut pengenalan pengadilan syariah sebagai langkah pertama menuju Australia menjadi negara Islam, menambahkan:
"Suatu hari Australia akan hidup di bawah syariah; itu tak terelakkan. Jika mereka (Australia) tidak menerimanya, itu bukan masalah kami. Kami berharap, dan tujuan kami adalah untuk memiliki transisi yang damai, tetapi ketika Anda melihat sejarah yang pernah terjadi.Akan selalu ada selalu pertempuran. Tidak dapat dipungkiri bahwa suatu hari akan ada perjuangan untuk Islam di Australia."
Lulusan master di bidang arsitektur dari University of Technology Sydney, Siddiq-Conlon membentuk Sharia4Australia yang dibentuk tahun lalu. He said he had three objectives. Dia mengatakan dia memiliki tiga tujuan. Yang pertama adalah untuk membujuk umat Muslim bahwa mereka harus membenci "thagut", tidak menyembah Tuhan yang lain selain Allah, termasuk menolak demokrasi.
Tujuan lainnya adalah untuk menasehati pemerintah terpilih bahwa mereka tidak memiliki wewenang untuk memerintah, dan untuk mendidik non-Muslim tentang manfaat syariah, termasuk hukuman seperti rajam bagi pezina dan memotong tangan bagi pencuri.
"Jika memotong tangan adalah hukuman yang diberikan oleh pengadilan syariah maka kami katakan kabar gembira, karena memotong tangan - ketika Anda memahami apa itu syariah - bahwa Syariah adalah rahmat bagi orang itu. Mengapa rahmat mendapatkan tangan anda dipotong? Karena bisa menjadi kafarat untuk dosa-dosa Anda. Lebih baik dihukum dalam hidup ini daripada disikasa di dalam kuburan atau di siksa di neraka untuk selamanya."
Siddiq-Conlon mengangkat bahu dari kekhawatiran kampanyenya akan merusak masyarakat Muslim moderat yang ada di Australia.(fq/newsvine)
Post a Comment