Syabab.Com - Kebrutalan AS tidak berhenti untuk membunuhi kaum Muslim. Untuk melegalkan pembunuhannya itu, AS yang diikuti oleh turunannya di beberapa negeri Muslim memberikan klaim "teroris" atau "ekstrimis" dan "militan". Setidaknya 18 orang tewas akibat serangan brutal teroris Amerika Serikat di Pakistan barat laut seperti dilaporkan Press TV, Senin, 27/12/2010.
Kejadian itu terjadi saat pesawat yang dioperasikan oleh CIA menembakkan lima rudal ke daerah tersebut pada Senin pagi. Menurut pihak keamanan Pakistan, serangan itu dilancarkan di atas desa Mir Ali, di dekat perbatasan dengan Afghanistan.
Laporan-laporan intelijen menyebutkan rudal dari pesawat tak berawak AS itu diarahkan ke kendaraan dan sebuah kompleks di Mir Ali, Waziristan Utara.
Serangan pesawat pertama, yang menembakkan dua rudal, gagal mengenai kendaraan yang menjadi sasaran. Namun dua pesawat tak berawak lainnya, menewaskan empat pria yang berusaha menyelamatkan diri dari kendaraan tersebut.
Washington mengklaim bahwa serangan udara menargetkan para "militan" sebuah julukan yang diciptakan AS dan media-media Barat untuk melegalkan pembunuhan atas kaum Muslim. Penduduk setempat mengatakan warga sipil menjadi korban utama.
Serangan Senin ini terjadi sehari setelah Perdana Menteri Pakistan Yusuf Raza Gilani mengecam serangan AS ilegal di negerinya. Sayang, hanya sebatas mengecam, sementara Gilani telah berjabat tangan dengan para penjajah.
"Kami telah memintah untuk menyediakan kami dengan teknologi pesawat sehingga kami bisa menggunakannya melawan teroris," katanya.
Lagi-lagi, penguasa tersebut alih-alih mengerahkan pasukannya untuk mengusir para penjajah, malah berpihak dan tunduk kepada tuannya, penjajah AS. Nyaris, seperti budak yang siap menerima titah tuannya. Sampai kapan? Hingga Khilafah Rasyidah yang kedua menggantikan kepemimpinan Pakistan yang akan membebaskan negeri-negeri Muslim dari cengkraman penjajah. Insya Allah tidak akan lama lagi! [m/prstv/syabab.com]

Post a Comment