GAZA (Berita SuaraMedia) – Yayasan studi dan pelatihan "kreativitas" pada hari Minggu (26/12) merilis ensiklopedia elektroniknya yang pertama yang mendokumentasikan perang Israel melawan Gaza di akhir 2008 hingga awal 2009 untuk memperingati dua tahun sejak perang itu berakhir. Ensklopedia berjudul "Holocaust Gaza" itu adalah produk dari upaya pusat studi dan penelitian strategis yayasan tersebut, ujar kepala yayasan Mohammed al Madhoun. "Lebih dari 120 peneliti lapangan yayasan berkontribusi pada pekerjaan mengagumkan ini, serta lebih banyak lagi dari pusat penelitian, yayasan hak asasi, dan kementerian."
Ide yang muncul pada saat agresi Israel itu adalah untuk mendokumentasikan penderitaan dan kejahatan yang muncul dalam perang. "Ensiklopedia ini berkontribusi pada pembusukan legitimasi dalam kerangka kerja pertempuran yang melucuti Israel dari legitimasi moral dan kemanusiaannya."
Buku referensi itu berupaya untuk memperbaiki kesalahan masa lalu yang tidak mencatat kejahatan Israel. "Karena itu ensiklopedia ini melindungi sejarah dari dipalsukan, dan menyediakan referensi yang dapat diandalkan dengan suara dan gambar."
Nama "Holocaust Gaza" adalah bagian dari pertarungan nama yang dimainkan oleh Israel dalam upaya untuk memonopoli nama-nama. Karena itulah bencana heroik itu disebut holocaust.
Madhoun menyerukan pada kantor media untuk menyampaikan ensiklopedia itu pada setiap rumah tangga di dunia. "Ensiklopedia ini harus diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan kemudian terus dikembangkan dan didukung dengan lebih banyak data dan dokumen."
Dia menambahkan bahwa referensi itu menyusul sebuah pendekatan baru dalam mendokumentasikan sejarah dan membangun kasus melawan penjahat menyusul revolusi informasi saat ini.
Perang Gaza adalah konflik bersenjata selama tiga minggu yang terjadi di Jalur Gaza dan Israel Selatan pada musim dingin 2008-2009. Dalam sebuah eskalasi menuju konflik, Israel melancarkan serangan mematikan dalam sebuah aksi bernama "Operasi Cast Lead." Israel membuka penyerbuan dengan serangan udara kejutan atas Jalur Gaza pada tanggal 27 Desember 2008. Tujuan yang dinyatakan oleh Israel adalah untuk menghentikan tembakan roket dari Gaza dan impor senjata ke wilayah itu, namun belakangan terbukti tuduhan-tuduhan itu hanya upaya Israel melemahkan Palestina guna merebut Yerusalem. (rin/iqn/wp) www.suaramedia.com

Post a Comment