Meski Injil menerangkan dengan berbeda-beda namun adalah suatu kepastian bahwa pada saat menjelang jam 15 (3 sore) terjadi gemuruh, guntur, gempa, serta langit pun menjadi gelap.
Hal ini adalah suatu mukjizat yg mana Allah menampakan gejala alam ini untuk membuat ciut dan takut hati kaum Yahudi yg saat itu berpesta pora disekitar (dekat) lokasi tiang-tiang salib, yg serta merta hati mereka menjadi takut akan kutuk Tuhan atas perbuatan mereka dan lari berhamburan menyelamatkan diri.
Peristiwa ini adalah rencana Tuhan yg karenanya para murid "rahasia" Isa (yg bukan 12 orang itu-mereka semua melarikan diri karena takut) dapat mendekati tiang salib, menurunkan jasad beliau, dan mengurus beliau a.s. Adalah Nikodemus dan Yusuf Arimatea (murid Isa dari golongan Essenes) yg telah meminta jasad Yesus kepada Pilatus. Nikodemus, Yusuf Arimatea, Maria Magdalena, dan murid-murid rahasia lainnya dari Essenes lah yg menolong dan mengurus jasad Isa a.s. setelah diturunkan dari tiang salib (Markus 15:47). Perlu diingat bahwa kondisi dan situasi saat itu sangat genting, karena jika orang Yahudi mengetahui bahwa Isa masih hidup maka mereka akan mencoba untuk membunuh untuk yg kedua kali
5. Kaum Yahudi Ragu dan Tidak Yakin
Orang - orang Yahudi mulai menaruh curiga. Mereka sama sekali tidak yakin apakah mereka telah membunuh Isa....jangan-jangan...Isa masih hidup(?). Maka setelah hari Sabath mereka datang kepada Pilatus, " Keesokan harinya.....datanglah Imam-Imam kepala dan orang-orang Farisi bersama-sama menghadap Pilatus dan mereka berkata, "Tuan, kami ingat bahwa si penyesat sewaktu hidupnya berkata,...Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yg ketiga; jikalau tidak.......penyesatan yg terakhir akan lebih buruk akibatnya daripada yg pertama". (Matius 27:62-64). Orang Yahudi memohon untuk menjaga kubur Isa - perlu difahami bahwa kubur Isa bukan seperi kubur yg kita kenal, melainkan berupa ruang kamar atau gua yg mana terdapat sirkulasi udara masuk.
Kesalahan orang Yahudi adalah bahwa mereka tergesa-gesa menurunkan Isa dari tiang salib (hanya 3 jam lamanya), lalu mereka tidak melakukan hukuman salib (shalb - pematahan tulang dan sumsum) pada Isa karena melihat (menduga, mengira-ngira) bahwa Isa mati, lalu mereka membiarkan jasad Isa diambil oleh murid-murid rahasia Isa tanpa pengawasan mereka, dan yg terakhir mereka telah sangat terlambat mendatangi Pilatus. Karena inilah akhirnya mereka sama sekali berada dalam keraguan dan tidak yakin apakah mereka telah membunuh Isa, terlebih-lebih karena mereka lalai dari melakukan hukuman salib (salb) atas Isa karena terperdaya akan keadaan Isa yg diserupakan seolah telah "mati".
Allahu Akbar!!!!!.....Allah Maha Besar!!!!!!!......."Dan karena ucapan mereka : "Sesungguhnya kami telah membunuh Isa putra Maryam Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi diserupakan bagi mereka seperti yg mati di atas salib. Sesungguhnya orang-orang yg berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yg dibunuh itu....." (An Nisa 157), lagi sabda Allah , "Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baiknya pembalas tipu daya". (Al Imran : 54).
Di manakah Yudas sang Pengkhianat?......
6. Yudas sang Pengkhianat
Sebagian orang percaya bahwa telah terjadi pensamaran wajah antara Yesus (Isa) dan murid beliau yg berkhianat yaitu Yudas Iscariot. Hal ini sangat menarik sekali untuk diteliti bahwa apakah benar Allah telah merubah sedemikian rupa wajah Yudas menjadi wajah Isa? Agak aneh bahwa bagi seorang Kristolog senior seperti Ahmed Deedat sama sekali tidak menyinggung peristiwa ini.
Kita bisa melakukan penyelidikan dari beberapa sudut. Pertama dari keterangan Injil, ke dua dari Al Qur'an, dan ketiga dari sunatullah.
Memang benar bahwa Yudas telah berkhianat kepada Yesus dengan imbalan 30 keping perak untuk memberitahukan dimana Yesus berada, namun perlu diingat bahwa sejak ditangkapnya Yesus maka Yesus selalu berada dalam (ditengah-tengah) kawalan tentara Romawi dan orang-orang Yahudi sejak penangkapan, pengadilan, hingga eksekusi. Sehingga jika ada switch face maka tentu akan ada kegemparan dimana ditemukan dua Yesus.
Lagi pula tidak ada keterangan dalam injil atau riwayat dari kalangan Israil bahwa Yesus yg tertangkap itu berteriak-teriak "Aku Yudas !!!...Yudas !!! kalian keliru menangkap !". Bahkan mengenai Yudas pasca penyaliban diriwayatkan bahwa ia sangat menyesal akan perbuatannya dan mati gantung diri...(Matius 27:5). Mengenai riwayat yg kononberasal dari Injil Barnabas, maka hal ini pun diragukan karena Barnabas sendiri termasuk yg melarikan diri jauh-jauh dari diri Yesus saat peristiwa penangkapan itu terjadi.
Dari sudut sunatullah, setiap Nabi mendapatkan ujian masing-masing yg khas dari Allah. Nabi Ibrahim dibakar, Nabi Yusuf di buang ke sumur, Nabi Yunus dibuang kelautan dan dimakan ikan, bahkan Nabi besar kita pun sedemikian terkepung mara bahaya manakala terpojok di dalam sebuah gua sempit sedangkan kaki orang-orang yg ingin membunuhnya nampak di luar gua. Namun semuanya diselamatkan oleh Allah, kesabaran para Nabi dalam menghadapi ujian selalu mendatangkan pertolongan dari Allah, namun tidak pernah Allah menolong dengan cara menggantikan ujian tersebut kepada diri orang lain sehingga bukan sang nabi yg menghadapi ujian namun justru orang lainlah yg mendapatkan ujian tersebut.
Rasulullah saw adalah nabi yg paling banyak mendapatkan mara bahaya namun tidak pernah kita mendengar riwayat bahwa Allah telah menolong beliau saw dengan merubah wajah seseorang serupa dengan wajah beliau saw. Pertolongan Allah bekerja dengan cara yg latief (halus) melalui ujian, kesabaran, dan keteguhan dari sang Nabi dan para murid (sahabat)nya.
Dari sudut bahasa perkataan syubbiha lahum bukan berarti Nabi Isa disamarkan (diganti) dengan orang lain, hal ini tidak tepat karena sebelum lafad syubbiha tidak disebut nama seseorang yang telah diserupakan dengan nabi Isa, padahal disini ada lafad syubbiha yang majhuwl dan dalamnya ada damir mufrad yang mustatir. Dan menurut hukum nahu damir itu harus terdahulu sebutannya dengan lafad atau makna atau hukum. Dan apabila nabiul fa'il kata syubbiha disebutkan maka itu akan berarti bahwa Nabi Isa lah yg diserupakan wajahnya menjadi rupa orang lain, bukan orang lain yg diserupakan menjadi wajah nabi Isa.
Ringkasnya bukanlah rupa beliau yang disamarkan dengan orang lain, melainkan keadaan (kondisi) beliaulah yg diserupakan/samarkan seolah-olah telah mati.
Ringkasnya riwayat bahwa yg disalib adalah Yudas adalah tidak bersesuaian baik terhadap injil, Al Qur'an, Sunatullah, tata bahasa, maupaun sejarah. Dan jika riwayat ini diterapkan maka akan banyak kegelapan akan sejarah Nabi Isa a.s. Oleh karena itulah orang-orang yg memegang faham ini tidak dapat menemukan jawaban atau hal yg terang benderang mengenai riwayat "perjuangan" suci Nabi Isa a.s. dan argumentasi mereka senan tiasa berakhir pada ucapan "wallohu 'alam".
Selanjutnya bagaimanakah proses penyelamatan rahasia Nabi Isa a.s. oleh para murid beliau?
Bersambung....
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete