Setelah kasus Bush, kini Obama jadi korban lemparan. Yang ngebet jadi presiden harus latihan menangkis timpukan!
Hidayatullah.com—Bagi Anda yang masih bermimpi jadi presiden atau kepala Negara, mulailah berhati-hati dengan keamanan kepala Anda. Setelah kasus yang terjadi pada mantan Presiden AS, George W Bush dan Perdana Menteri China Wen Jiabao, aksi penimpukan kembali terjadi pada orang nomor satu di Amerika Serikat (AS), Barrack Hussein Obama.
Sebagaimana dikutip Menurut harian Daily Mail, peristiwa itu terjadi di Kota Philadelphia, Ahad (10/10) waktu setempat. Insiden itu terjadi saat Obama berkampanye untuk Partai Demokrat di Philadelphia, AS.
Saat berpidato di atas podium di lapangan terbuka, tiba-tiba sebuah buku melayang dari arah belakang kepala Obama. Buku tersebut tidak mengenai kepala Obama. Lemparan buku yang meleset itu jatuh tak jauh dari Obama.
Tidak jelas siapa yang melemparkan buku tersebut ataupun buku apa yang dilempar. Obama sendiri tampaknya tidak menyadari adanya timpukan buku itu.
Tak cukup ditimpuk buku, Obama juga “disodori” pria bugil yang sudah diborgol polisi. Terdapat coretan tulisan sesuatu pada perut lelaki tersebut, namun wartawan tidak dapat melihatnya dengan jelas. Polisi terpaksa menggunakan bendera kampanye untuk menutupi kemaluan si demonstran itu.
Tidak dijelaskan apa maksud dan pesan yang ingin disampaikan di balik aksinya, juga belum dapat dipastikan apakah lelaki ini juga yang melemparkan buku atau bukan.
Dalam kampanye tersebut, Obama didampingi wakilnya, Joe Biden. Kampanye itu dilakukan untuk pemilihan Kongres AS yang akan digelar pada November mendatang.
Dari W Bush hingga Wen Jiabao
Aksi timpuk-menimpuk kepala negara ini mengingatkan kita pada insiden George W Bush dan Perdana Menteri China Wen Jiabao.
Insiden ini pernah dialami mantan Presiden AS, George W Bush tahun 2008 ketika seorang wartawan stasiun TV Al-Baghdadia, Muntazer al-Zaidi, yang marah, melemparkan sepatu ke arah wajah Bush ketika menggelar konferensi pers di Baghdad. Meski Bush berhasil mengelak lemparan, tak urung aksi timpuk-menimpuk itu seolah menjadi tren.
Setahun berikutnya, 2009, insiden serupa juga dialami Perdana Menteri China Wen Jiabao. Saat Wen berpidato di Cambridge University, Inggris, seorang peserta yang tidak disebutkan namanya memprotes pihak universitas yang disebutnya bersedia mendengarkan kebohongan PM Jiabao.
“Mengapa Anda (Cambridge) melacurkan diri? Untuk apa Anda mendengarkan kebohongan yang dia sampaikan,” kata pria itu, seperti dilansir CNN.
Pria itu kemudian diusir oleh pihak kampus, namun ia justru melemparkan sepatu olahraga yang dikenakannya ke arah Wen. Namun, lemparannya meleset dan hanya menghantam panggung, cukup jauh dari posisi Wen berada. Ia akhirnya digelandang ke kantor polisi.
Kasus serupa juga terjadi pada Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) Dominique Strauss-Kahn dan pejabat perwakilan Israel, Ron Edelheit.
Dominique Strauss-Kahn dilempar sepatu ketika berpidato di hadapan mahasiswa unversitas di kota terbesar Turki, Istanbul yang menolak keberadaan IMF.
Sementara Ron Edelheit, dilempar aktivis Pro-Palestina saat sedang berbicara pada konferensi Amsterdam mengenai situasi di Israel dan Gaza. Yahudi kelahiran Belanda itu sempat marah dengan lemparan sepatu para aktivis.
“Hari ini sepatu, besok mungkin melempar pisau atau senjata,” kata Edelheit. Nah, bagi yang masih ngebet jadi presiden, cobalah mulai latihan menangkis lemparan sepatu. [cha, berbagai sumber/hidayatullah.com]
Hidayatullah.com—Bagi Anda yang masih bermimpi jadi presiden atau kepala Negara, mulailah berhati-hati dengan keamanan kepala Anda. Setelah kasus yang terjadi pada mantan Presiden AS, George W Bush dan Perdana Menteri China Wen Jiabao, aksi penimpukan kembali terjadi pada orang nomor satu di Amerika Serikat (AS), Barrack Hussein Obama.
Sebagaimana dikutip Menurut harian Daily Mail, peristiwa itu terjadi di Kota Philadelphia, Ahad (10/10) waktu setempat. Insiden itu terjadi saat Obama berkampanye untuk Partai Demokrat di Philadelphia, AS.
Saat berpidato di atas podium di lapangan terbuka, tiba-tiba sebuah buku melayang dari arah belakang kepala Obama. Buku tersebut tidak mengenai kepala Obama. Lemparan buku yang meleset itu jatuh tak jauh dari Obama.
Tidak jelas siapa yang melemparkan buku tersebut ataupun buku apa yang dilempar. Obama sendiri tampaknya tidak menyadari adanya timpukan buku itu.
Tak cukup ditimpuk buku, Obama juga “disodori” pria bugil yang sudah diborgol polisi. Terdapat coretan tulisan sesuatu pada perut lelaki tersebut, namun wartawan tidak dapat melihatnya dengan jelas. Polisi terpaksa menggunakan bendera kampanye untuk menutupi kemaluan si demonstran itu.
Tidak dijelaskan apa maksud dan pesan yang ingin disampaikan di balik aksinya, juga belum dapat dipastikan apakah lelaki ini juga yang melemparkan buku atau bukan.
Dalam kampanye tersebut, Obama didampingi wakilnya, Joe Biden. Kampanye itu dilakukan untuk pemilihan Kongres AS yang akan digelar pada November mendatang.
Dari W Bush hingga Wen Jiabao
Aksi timpuk-menimpuk kepala negara ini mengingatkan kita pada insiden George W Bush dan Perdana Menteri China Wen Jiabao.
Insiden ini pernah dialami mantan Presiden AS, George W Bush tahun 2008 ketika seorang wartawan stasiun TV Al-Baghdadia, Muntazer al-Zaidi, yang marah, melemparkan sepatu ke arah wajah Bush ketika menggelar konferensi pers di Baghdad. Meski Bush berhasil mengelak lemparan, tak urung aksi timpuk-menimpuk itu seolah menjadi tren.
Setahun berikutnya, 2009, insiden serupa juga dialami Perdana Menteri China Wen Jiabao. Saat Wen berpidato di Cambridge University, Inggris, seorang peserta yang tidak disebutkan namanya memprotes pihak universitas yang disebutnya bersedia mendengarkan kebohongan PM Jiabao.
“Mengapa Anda (Cambridge) melacurkan diri? Untuk apa Anda mendengarkan kebohongan yang dia sampaikan,” kata pria itu, seperti dilansir CNN.
Pria itu kemudian diusir oleh pihak kampus, namun ia justru melemparkan sepatu olahraga yang dikenakannya ke arah Wen. Namun, lemparannya meleset dan hanya menghantam panggung, cukup jauh dari posisi Wen berada. Ia akhirnya digelandang ke kantor polisi.
Kasus serupa juga terjadi pada Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) Dominique Strauss-Kahn dan pejabat perwakilan Israel, Ron Edelheit.
Dominique Strauss-Kahn dilempar sepatu ketika berpidato di hadapan mahasiswa unversitas di kota terbesar Turki, Istanbul yang menolak keberadaan IMF.
Sementara Ron Edelheit, dilempar aktivis Pro-Palestina saat sedang berbicara pada konferensi Amsterdam mengenai situasi di Israel dan Gaza. Yahudi kelahiran Belanda itu sempat marah dengan lemparan sepatu para aktivis.
“Hari ini sepatu, besok mungkin melempar pisau atau senjata,” kata Edelheit. Nah, bagi yang masih ngebet jadi presiden, cobalah mulai latihan menangkis lemparan sepatu. [cha, berbagai sumber/hidayatullah.com]
Post a Comment