«مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ فِيهِ عِلْمًا سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّهُ لَيَسْتَغْفِرُ لِلْعَالِمِ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ حَتَّى الْحِيتَانُ فِي الْمَاءِ وَفَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ إِنَّ الْعُلَمَاءَ هُمْ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ لَمْ يَرِثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا وَإِنَّمَا وَرِثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ»
“Barang siapa yang menempuh satu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan baginya jalan menuju surga. Sungguh para malaikat meletakkan sayap-sayapnya karena ridha pada orang yang mencari ilmu. Bahkan para penghuni langit dan bumi hingga ikan-ikan di lautan semuanya meminta pengampunan untuk orang yang berilmu. Kelebihan orang yang berilmu atas seorang hamba seperti kelebihan bulan atas planet-planet yang lain. Sesungguhnya para ulama itu adalah pewaris para nabi. Mereka tidak mewarisi dinar dan dirham, namun mereka hanya mewarisi ilmu. Sehingga siapa saja yang mengambil darinya, maka sungguh ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR. Ahmad dalam Musnad).
Imam Ahmad rahimahullāh, semoga Allah merahmatinya mengatakan: Mereka itu adalah para pemimpin sesudah Nabi saw. Mereka adalah para umara (penguasa) dan ulama.
Sungguh, para penguasa sekarang semuanya telah rusak. Sehingga tidak seorang pun dari mereka yang menegakkan syariah Islam. Dan tidak terdengar dari mereka perintah atau larangan yang dilakukan untuk memenangkan atau menolong dakwah Islam. Justru mereka sepakat untuk memerangi Islam dan para pengembannya. Sehingga tidak ada kebaikan yang bisa diharapkan dari mereka. Namun yang ada pada mereka adalah keburukan, makar dan tipu daya.
Dengan demikian mereka telah mengeluarkan diri mereka sendiri dari menjadi pewaris Nabi saw. Sehingga sudah tidak tersisa dari para pewaris Nabi saw. kecuali kaum Muslim, dan para pejuang untuk tegaknya syariah Allah di muka bumi, yaitu mereka yang secara terang-terangan melepaskan diri dari keburukan para penguasa, dan memimpin umat menuju perjuangan penegakan syariah Allah.
Sementara para tentara yang mencerminkan pusat-pusat kekuatan, mereka adalah pihak yang memiliki kekuatan untuk menggulingkan para penguasa dalam rangka menolong Allah dan Rasul-Nya, serta menolong agama-Nya dan umat Islam. Sebab hanya inilah pewaris Rasulullah Muhammad saw yang masih tersisa. Oleh karena itu, hendaklah masing-masing pewaris yang masih tersisa ini mengambil setiap bagian dari harta peninggalannya. Kemudian masing-masing mereka melakukan hak dan kewajibannya hingga tegaknya negara Khilafah, yaitu negara yang akan menerapkan al-Qur’an dan as-Sunnah, dimana sudah tiba saatnya sekarang untuk ditegakkan. Ya Allah, jadikan kami di antara para tentara Khilafah, dan di antara mereka yang memperjuangkannya.[www.globalmuslim.web.id]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 22/08/2015.
Post a Comment