Issam Al-Arian Mundur Dari Jabatan Penasehat Presiden Mursi

aria
TOKOH Ikhwanul Muslimin Mesir, Issam al-Arian mengundurkan diri dari jabatan penasihat presiden pada hari Ahad kemarin (7/1/2013) mengatakan ia tidak bisa memegang posisi legislatif dan eksekutif pada saat yang bersamaan.
Kantor Presiden Muhammad Mursi menerima pengunduran diri Arian, pada saat jabatan terakhir Arian adalah mengepalai blok parlemen Partai Kebebasan dan Keadilan di dewan Syura.
Posisi ini, Arian mengatakan, “akan membuat terjadinya konflik kepentingan, sesuai dengan konstitusi baru,” lapor Egypt Independent.
Selain menjadi penasihat Mursi, Arian juga wakil presiden dari Partai Kebebasan dan Keadilan, sayap politik Ikhwanul Muslimin, yang mendukung Mursi selama pemilu pertama presiden negara itu yang berlangsung secara demokratis pada tahun 2012.
Arian menjadi pusat kontroversi ketika ia mengatakan dalam sebuah wawancara dengan jaringan TV lokal Dreams pada hari Kamis pekan lalu: “Adalah lebih baik bagi orang-orang Yahudi untuk hidup di negara seperti Mesir ketimbang di negara terkontaminasi oleh pendudukan zionis.
Dia mengatakan orang-orang Yahudi harus kembali ke Mesir untuk membuat jalan bagi rakyat Palestina, menambahkan: “Setiap rakyat Mesir memiliki hak untuk kembali ke Mesir, tidak peduli apapun agamanya.  Yahudi Mesir harus menolak untuk hidup di bawah pendudukan brutal, berdarah dan rasis yang diwarnai dengan kejahatan perang terhadap kemanusiaan.”(fq/islampos/aby/www.globalmuslim.web.id)