TEKA-teki tewasnya Asmar alias Abu Uswah dan Ahmad Khalil alias Hasan alias Kholid mulai mengemuka ke hadapan publik. Alasan Detasemen Khusus (Densus) 88 bahwa kedua terduga ditembak karena melakukan perlawanan dipertanyakan oleh Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya.
Lewat penuturan saksi yang didapat dari Tim CIIA di lapangan memperlihatkan tidak terjadi baku tembak di lokasi. Akan tetapi yang terjadi adalah Abu Uswah dan Kholid langsung diberondong peluru hingga segera diangkut ke dalam mobil dan pergi meninggalkan tempat kejadian perkara.
“Hal ini berbeda dengan informasi yang berkembang di media bahwa telah terjadi kontak tembak,” katanya kepada Islampos.com, Sabtu (5/1/2012).
Sumber CIIA yang merapat ke TKP 15 menit pasca kejadian pun masih melihat genangan darah di teras masjid sebelum disiram air.
“Sebenarnya ada 3 orang yang ditarget tapi yang satu lolos, dan eksekusi dilakukan tidak begitu gaduh,” katanya.
Bahkan, lanjut Harits, banyak orang mengira berondongan senjata Densus hanyalah bunyi petasan.
Secara singkat kejadian ini bermula pada pukul 09.30 WITA saat anggota SW (Special Weapon) mengikuti Hasan alias Kholil dari yayasan. Pukul 09.52 WIYA Hasan masuk RS. Dr. Wahidin. Ia pun menuju masjid dan bertemu Asmar alias Abu Uswah hingga pada pukul 11.00 WITA dilakukan penindakan oleh tim SW.(Pz/Islampos/www.globalmuslim.web.id)
Post a Comment