Pemimpin Ikhwanul Muslimin Kecam Perdamaian Israel & Palestina


Foto : Mohammed Badie (AP)

Foto : Mohammed Badie (AP)
KAIRO - Salah satu Pemimpin Ikhwanul Muslimin Mesir Mohammed Badie mengecam proses perdamaian Palestina dan Israel, usai Presiden Mohamed Mursi sukses memprakarsai gencatan senjata. 

"Musuh kita (Israel) tidak tahu apa-apa kecuali kekerasan. Berhati-hatilah dengan tipuan besar mereka yang mengatasnamakan 'perjanjian damai'," demikian pernyataan Badie, seperti dikutip Associated Press, Jumat (23/11/2012).

Pernyataan Badie muncul setelah Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata yang diprakarsai Mesir. Selama ini, Badie memang tampil sebagai salah seorang politisi Ikhwanul Muslimin yang sangat menentang Israel. Badie sering mengajak warga Mesir untuk membantu perjuangan Palestina dengna memasok bantuan dalam jenis apapun.

Krisis Gaza memang menjadi ujian bagi Mursi yang juga berasal dari fraksi yang sama dengan Badie. Mursi dituntut agar tetap menghormati Perjanjian Damai Mesir dan Israel (Camp David) 1979. Sementara itu, Hamas yang berjuang melawan Israel adalah kepanjangan tangan dari Ikhwanul Muslimin. 

Terdapat pula sejumlah tuntutan yang diajukan Hamas dalam gencatan senjata yang baru saja berlangsung. Hamas meminta agar blokade Gaza dicabut dan pintu perbatasannya dengan Mesir dibuka. 

Perjanjian gencatan senjata itu juga mengatur berhentinya serangan roket dari Gaza ke Israel. Namun Hamas turut memperingatkan Israel, bila perjanjian itu dilanggar, Hamas dan Jihad Islam tidak akan segan-segan untuk melakukan serangan balasan ke Negeri Yahudi.(AUL)

[okezone/www.globalmuslim.web.id]