RMOL. Kawat diplomatik yang dibocorkan olehWikiLeaks dan kemudian dilansir dua koran besar Australia, The Age dan Sydney Morning Herald bukan informasi sampah. Alasannya, informasi itu bersumber langsung dari Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Indonesia.
Hal itu dikatakan anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Permadi disela Mimbar Rakyat di Kampus Universitas Satya Negara Indonesia (USNI), Jalan Arteri Pondok Indah, Senin (21/3).
"Itu valid sekali. Mereka (Kedubes AS) juga tak menyangkal substansinya," kata Permadi.
Kedutaan besar hanya menyayangkan kenapa informasi tersebut bisa bocor ke publik.
Menurut Permadi, jika pemerintah menyangkal informasi itu sebaiknya disampaikan dengan data-data juga. Jika tidak, penyangkalan yang dilakukan Menteri dan Partai Demokrat akan semakin ditertawakan orang.
"Kalau sekadar mengatakan itu tidak benar, cucu saya pun bisa," ujarnya. [arp
]
Hal itu dikatakan anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Permadi disela Mimbar Rakyat di Kampus Universitas Satya Negara Indonesia (USNI), Jalan Arteri Pondok Indah, Senin (21/3).
"Itu valid sekali. Mereka (Kedubes AS) juga tak menyangkal substansinya," kata Permadi.
Kedutaan besar hanya menyayangkan kenapa informasi tersebut bisa bocor ke publik.
Menurut Permadi, jika pemerintah menyangkal informasi itu sebaiknya disampaikan dengan data-data juga. Jika tidak, penyangkalan yang dilakukan Menteri dan Partai Demokrat akan semakin ditertawakan orang.
"Kalau sekadar mengatakan itu tidak benar, cucu saya pun bisa," ujarnya. [arp
]
Post a Comment