Libya dilaporkan melancarkan serangan media terhadap Denmark Selasa kemarin. Sebuah TV pemerintah melaporkan bahwa serangan hari Minggu di markas Pemimpin Libya Muammar Gaddafi di Tripoli dikendalikan oleh Denmark.
"Fakta bahwa Denmark, yang telah memimpin kampanye melawan Islam dan Muslim selama bertahun-tahun dengan karikatur yang menghujat atas Nabi Muhammad, adalah pemimpin pemboman. Itu menunjukkan bahwa agresi ini adalah perang salib terhadap umat Islam, termasuk rakyat Libya, dengan tujuan untuk meneror Muslim dan untuk menghancurkan Islam," kata presenter TV yang tiba-tiba beralih dari bahasa Arab ke Bahasa Inggris.
Namun pemberitaan tersebut oleh Menteri Luar Negeri Denmark Lene Epsersen digambarkan sebagai sesuatu yang "putus asa" dari Gaddafi.
"Tuduhan ini adalah murni manipulasi dan memberitahu kita banyak hal tentang bagaimana rezim Libya sedang putus asa," Espersen mengatakan kepada harian Denmark, Ekstrabladet.
"Ini adalah upaya putus asa dari Gaddafi untuk mengalihkan perhatian dari isu inti di balik upaya masyarakat internasional di Libya, yaitu untuk mengakhiri agresi brutal terhadap penduduk sipil," tambahnya.
Gaddafi dalam pesan audio yang dibacakan di televisi nasional, menuduh pasukan Barat bersatu "dalam Perang Salib kedua terhadap orang Islam."
Denmark sendiri mengirimkan total enam jet tempur, 132 personil dan pasokan tambahan untuk mendukung mendukung operasi Dewan Keamanan PBB yang diberi nama "Odyssey Down" itu. (sa/aby)
Post a Comment