Jalintim Sumatra di wilayah Lampung
, BANDARLAMPUNG - Kondisi sejumlah jalan yang menjadi jalur perjalanan rombongan Wakil Presiden Budiono dalam kunjungannya ke Lampung pada Sabtu, mendadak jadi mulus dari sebelumnya banyak yang berlubang.
Pengamatan kantor berita Antara di jalan Zainal Abidin Pagar Alam Bandarlampung arah Balai Keratun, tempat acara Wapres Budiono diadakan, kerusakan jalan tersebut dengan kedalaman lubang mencapai 5 centimeter pada dua hari sebelumnya, dalam kondisi sudah ditambal saat rombongan melintas.
Kondisi ini mendapat tanggapan beragam dari pengemudi yang menggunakan jalur tersebut. "Kalau Wapres tidak datang, saya yakin jalannya akan tetap rusak," kata Amir, salah seorang supir angkot jurusan Rajabasa-Tanjungkarang.
Ia berharap perbaikan jalan di salah satu jalur padat kendaraan Kota Bandarlampung itu tidak semata-mata bermotif karena kedatangan pejabat negara, namun demi kenyamanan pengguna jalan. "Kalau seperti itu motifnya, paling dua hari rusak lagi," katanya.
Sementara pengemudi lainnya, Haryo berharap pemerintah kota Bandarlampung segera membenahi jalan yang rusak di kota itu. "Jangan cuma ditambal, tapi harus direhab total," katanya.
Sterilisasi jalur yang dilalui Wakil Presiden (Wapres) Boediono dalam kunjungannya ke Lampung, dari kendaraan yang melintas mulai dilakukan pada pukul 07.00 WIB.
Sejumlah jalan yang disterilkan karena menjadi jalur rombongan Wapres adalah Jalan lintas Sumatra, Jalan Zainal Abidin Pagaralam, Jalan Teuku Umar, Jalan Raden Intan, Jalan Ahmad Yani, dan Wolter Monginsidi.
Tidak ada pengalihan arus lalu lintas akibat kunjungan tersebut dan polisi hanya memberhentikan arus saat rombongan lewat di sepanjang jalur antara Bandara Raden Intan II hingga Balai Keratun, tempat kegiatan Wapres.
Polda Lampung menurunkan 736 personel dari berbagai satuan termasuk brimob, untuk pengamanan tersebut.
Wapres Boediono berkunjung ke Lampung, untuk menjadi pembicara kunci pada acara seminar yang diadakan oleh IKA Lemhanas. Seminar nasional itu bertema "Apa Golongan Darah Bangsa Indonesia".
REPUBLIKA.CO.ID
Post a Comment