Salah satu mantan elite PKS Habibullah: "Sudah Pragmatis, PKS Bukan Lagi Partai Dakwah"


JAKARTA, - Salah satu mantan elite PKS Habibullah angkat bicara soal pengunduran dirinya dari PKS.  Habibullah mengaku keluar dari PKS sejak Munas 2004, dan bukan karena memiliki konflik.
"Saya nggak pernah terlibat konflik. Saya merasa tidak cocok dan tidak nyaman," kata Habibullah Jumat (25/3/2011).
Ia mengatakan PKS kini sudah berubah, bukan lagi partai dakwah. PKS sudah pragmatis, bukan lagi soal benar atau salah tetapi kecenderungan menang-kalah.
"Karenanya saya memilih menyingkir. Karena PKS bukan lagi kendaraan yang pas untuk dakwah," cetusnya.
Ia juga mengaku jika tetap berada di PKS maka akan menjadi beban. "Ya kalau tidak cocok nantinya jadi beban," pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan, satu per satu 'alumni' tokoh PKS buka suara mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap arah politik partai dakwah yang dinilai bergeser menjadi pragmatis itu.
Sebelumnya, mantan Sekretaris Dewan Syariah Wilayah PKS DKI Jakarta Sigit Pranowo membeberkan banyak tokoh keluar dari PKS lantaran kecewa dengan perubahan warna politik yang berbeda dari khittah.
"Kita meninggalkan PKS karena partai itu sudah mengalami pergeseran ke arah pragmatis yang sangat kental," tandas Sigit kepada INILAH.COM, Kamis (24/3/2011).
Sigit yang keluar dari PKS setahun yang lalu itu seolah merasa sudah putus asa karena partainya tidak bisa lagi dibenahi. Ia mengaku sudah lama ikut membenahi partainya, namun mentok.  RIMANEWS


Baca Juga:_______________________________

IM, PKS dan Freemasonry : Sebuah Analisis