Pesawat Israel kembali meluncurkan roket yang ditujukan kepada militan Palestina di Jalur Gaza, Kamis (24/3). Serangan itu merupakan aksi balasan sebelumnya, yang dilakukan militan Palestina. Aksi saling balasa tersebut dikhawatirkan dapat menggangu proses perdamaian di Timur Tengah.
Dua tahun yang relatif tenang telah dibakar dalam beberapa pekan terakhir dengan tindakan kekerasan terhadap Israel, termasuk bom yang meledakkan bus di Yerusalem pada Rabu kemarin. Sebagai balasannya, Israel menyerang milistan Palestina di Jalur Gaza dengan meluncurkan roket, termasuk juga yang membunuh warga Palestina.
Kekerasan yang paling sengit antara kedua belah pihak adalah sejak Israel menyerang Gaza dua tahun lalu sebagai aksi balasan atas serangan roket terhadap Israel selatan. Dengan tidak ada tanda-tanda bahwa para pemimpin Israel dan Palestina mempersempit kesenjangan yang membuat negosiasi menemui jalan buntu, tumbuh ketakutan bahwa ekskalasi yang lain kian dekat.
Awal Kamis, pesawat Israel menargetkan tempat pelatihan militan dan terowongan di bawah perbatasan Gaza-Mesir yang digunakan untuk menyelundupkan senjata dan barang selundupan lainnya ke Gaza. Kemudian pada hari itu, polisi Palestina di Gaza mengatakan serangan udara Israel menghantam sebuah peluncur roket ditinggalkan.
Militer Israel tidak memiliki komentar terkait hal itu. Tidak ada luka-luka dilaporkan dalam salah satu serangan.
REPUBLIKA.CO.ID,
Post a Comment