Laporan terbaru Komisi Hak Asasi Manusia Australia menunjukkan indikasi meningkatnya kecurigaan dan dikriminasi terhadap komunitas Muslim di Negeri Kanguru itu.
"Saat ini ada wacana anti-Muslim yang mendorong sikap permusuhan terhadap Muslim, dan hal ini muncul kadang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar negeri," demikian laporan Komisi Hak Asasi Manusia Australia, Senin (21/3).
Para peneliti yang menyusun laporan tersebut menemukan fakta bahwa gereja-gereja di Australia masih banyak yang tidak memahami Islam. Hal ini menjadi penyebab utama demonisasi komunitas Muslim, terutama oleh kelompok Kristen Evangelis.
Laporan bertajuk "Freedom of Religion and Belief in 21st Century Australia" itu menyatakan, ada kebutuhan untuk meningkatkan pengakuan masyarakat Australia terhadap komunitas agama minoritas. Salah satu cara yang direkomendasikan Komisi HAM adalah lewat pendidikan, untuk mengatasi ketidakpahaman dan rasa takut sebagian besar masyarakat Australia terhadap agama.
"Agama secara umum, dan agama tertentu, kerap disalahpahami atau merasa disalahpahami. Laporan ini menyoroti pentingnya agama bagi masyarakat Australi, dan peranan sentral agama dalam masyarakat Australia," kata Hass Dellal, direktur Australian Multicultural Foundation.
Meski ada keberagaman dan problem yang muncul dari keberagaman itu, Dellal menyatakan optimis persoalan-persoalan itu bisa diatasi. "Lebih dari 15 tahun--dan ini bukan akibat dari peristiwa 11 September 2001--suara-suara yang berlatar belakang keagamaan kembali marak masuk dalam domain politik," kata Gary Bourma, salah seorang tim penyusun laporan HAM Australia.
Menurut Bourma, ada kecenderungan di seluruh dunia, kebangkitan kembali kepercayaan orang pada agama. "Tapi itu bukan berarti mereka kembali ke gereja," tukasnya.
Laporan itu merekomendasikan Komisi HAM Australia untuk menjembatani diskusi terkait bagaimana hak-hak keagamaan berdampingan dengan hak-hak asasi manusia lainnya, menyerukan para pemuka agama di Australia untuk berperan mengatasi ketidakpahaman masyarakat tentang agama dan memberikan ruang bagi masyarakat untuk memberikan pandangan bahwa hak-hak keagamaan merupakan hak yang mutlak.
Komunitas Muslim sudah menetap di Australia sejak 200 tahun yang lalu. Jumlah mereka sekarang sekitar 1,7 persen dari 20 juta total penduduk Negeri Kanguru itu. (ln/oi)
Post a Comment