TRIPOLI, Libya – Kolonel Moammar Gaddafi mengambil alih sebuah hari libur Spring Equinox untuk anak-anak Libya pada Senin menempatkan para generasi muda bangsa tersebut ke dalam pertahanannya.
Di luar hari ulang tahun, 21 Maret adalah sorotan tahun untuk anak-anak di negara tersebut ketika banyak keluarga memberikan hadiah dan kue-kue. Namun pada Senin, sebuah komponen baru merayap ke dalam hari perayaan tersebut ketika anak-anak usia sekolah di benteng pertahanan Kolonel Gaddafi meneriakkan dukungan mereka untuk pemimpin tersebut dan mencela para musuhnya.
Spanduk-spanduk – beberapa dengan krayon, bebrepa dengan spidol – memperlihatkan gambar jet-jet tempur dan simbol NATO dan ada sebuah slogan yang mengelu-elukan Gaddafi.
Dari balik bangku sekolah, banyak gadis berusia enam tahun membacakan frase favorit rejim tersebut, termasuk nyanyian terbaru tentang angkatan darat yang datang ke rumah-rumah untuk membersihkan mereka yang terlibat di dalam pemberontakan yang telah memecah belah Libya tersebut.
Para pejabat Libya telah membawa banyak boneka Barbie untuk sekolah Meethaq di Saraj, sebuah kota pinggiran Tripoli. Ketika banyak hadiah yang menumpuk, para pejabat mendorong para murid untuk bernyanyi secara serentak.
Di satu titik, seorang guru muda, seorang wanita yang mengajar bahasa Arab, menyela dalam upaya untuk memperpendek pemandangan tersebut.
"Hallas (cukup)," ia berteriak. Anak-anak tersebut melihat sesaat, bingung sebelum ia dengan paksa diminta untuk pergi.
Leila Mohammad, kepala sekolah, mengklaim bahwa biasanya 200 murid bersekolah di sekolah sederhana tiga lantai tersebut namun pada saat itu hanya 50 yang bisa datang. Sekolah tersebut berdiri 10 mil atau begitu jauh dari sebuah pangkalan militer yang memamerkan piringan satelit dan tiang piramid radio.
Pengeboman koalisi di Tripoli, yang telah menjadi sebuah pemandangan menakutkan, masih belum memberikan para pendukung Kolonel Gaddafi begitu banyak jangkauan untuk mengutuk serangan tersebut. Rejim tersebut telah tidak mampu – atau tidak berkeinginan – untuk membuka rumah sakitnya atau rumah mayat untuk verifikasi independen dari korban meninggal dan terluka.
Di samping itu, ada penggunaan acara hari libur anak-anak sebagai pelindung untuk jauh lebih banyak brutalitas militer asing.
"Sebagian besar anak-anak tidak dapat datang ke sini hari ini. Rumah-rumah dari beberapa guru dan anak-anak telah rusak dalam pengeboman tersebut," ia mengatakan.
"Tidak ada yang terbunuh namun ada beberapa yang terluka dan yang lainnya juga merasa takut untuk datang.
"Apa hubungannya ini semua dengan zona larangan terbang? Ini hanyalah menakuti-nakuti anak-anak dengan menggunakan senjata terhadap mereka."
Intervensi di Libya yang didukung PBB secara resmi digambarkan sebagai plot asing untuk mendapatkan kendali dari kekayaan minyak Libya. Setelah beberapa dekade konfrontasi dengan Barat, pertanyaan mengapa Libya telah diasingkan lagi adalah sebuah obesesi.
Leila Majoub, seorang guru bahasa Arab, adalah salah satu dari sedikit yang menyadari ada sebuah "masalah" dengan rejim Kolonel Gaddafi. "Apa yang kami lakukan? Mengapa Amerika dan semua pasukan ini datang dari laut?" ia bertanya. "Saya merasa sedih untuk rakyat Libya bahwa kami menarik masalah. Telah ada sebuah masalah namun masalah tersebut antara keluarga. Mari kita mengatasi sendiri, kita tidak membutuhkan kekuatan besar dari luar negeri."
Tentang apa yang seharusnya menjadi sebuah perayaan sore, suasana hati ditaklukkan di seluruh Tripoli. Gharash Street, jalur perbelanjaan utama, menaungi gerai-gerai populer seperti Zara, Marks Spencer dan masih banyak lagi. Di Spring Equinox, lalu lintasnya seharusnya sudah macet. Mereka yang mengambil resiko untuk berbelanja dilaporkan mudah untuk berkendara.
Para keluarga memberikan hadiah-hadiah tersebut di tempat perlindungan di rumah-rumah mereka. Orang tua Ruby Shakira, 3 tahun, membelikannya sebuah boneka, tas tangan merah muda dan perangkat berdandan.
"Hari ini adalah hari terbaik bagi anak-anak, lebih baik dari pada hari ulang tahun," kata Sunna bibi Ruby. "Ia mendapatkan hadiah dan kue dan kami harus melupakan tentang masalah orang dewasa." (ppt/tlg) www.suaramedia.com
Post a Comment