AS Akan Menggelar Pasukan Darat di Libya


Pasukan oposisi dikabarkan dikabarkan mengambil alih kota Zuwaytinah, kota merupakan terminal minyak yang hanya berjarak 16 mil dari Ajdabiya, sepekan sebelumnya jatuh ke tangan pasukan yang loyal kepada Presiden Gadhafi.

Ajdabija yang menjadi kunci masuknya ke Benghazi yang menjadi pusat kekuatan oposisi, sebelumnya telah dikepung oleh pasukan yang loyal kepada Presiden Gadhafi. Mereka menarik diri dari Benghazi sesudah serangan udara pasukan koalisi Barat, yang menggelarkan armada udaranya dan melakukan serangan secara massive ke tempat-tempat konsentrasi pasukan Gadhafi di sekitar kota Benghazi.
Presiden AS Barack Obama menggelar konferensi pers di ibukota Chili Santiago, ketika berkunjung ke Amerika Latin, menegaskan, bahwa AS akan menggelar pasukannya di Libya, ujarnya. "Masyarakat internasional tidak dapat hanya dengan kata-kata kosong", tambahnya. "Kami akan terus menghentikan serangan pasukan yang loyal Gadhafi yang terus melakukan serangan kepada oposisi", ujarnya.
Pasukan yang loyal kepada Presiden Gadhafi berada di luar Ajdabiya yang akan digunakan untuk menyerang Benghazi. Sementara itu, tidak jauh dari Ajdabiya, para oposisi dibawah huja mortir dan serangan udara, maju menghadapi pasukan yang setia kepada pemerintah Gadhafi.
Oposisi juga mempersiapkan diri untuk maju ke kota Misurata, kota ketiga yang terbesar di Libya, yang sekarang terjadi tragedi, di mana pasukan pemerintah Libya menyerang rumah-rumah dan rumah sakit, yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa. Mungkin di Misurata telah terjadi tragedi kemanusiaan yang diakibatkan serangan pasukan Gadhafi yang sangat brutal. Ribuan orang mengungsi menghadapi serangan pasukan Gadhafi terhadap Misurata, dan sejak hari Senin, pasukan yang loyal kepada Gadhafi mencapai kemajuan, di mana pasukan Gadhafi menggunakan lapis baja, dan mortir serta peluncur roket, menghujani wilayah yang dianggap menjadi konsentrasi pasukan oposisi.
Jum'at pagi, dikabarkan pesawat-pesawat AS menembakkan lebih 80 rudal Tom Hawk ke sasaran pasukan Gadhafi. Menurut sejumlah penjabat militer AS, mengatakan bahwa pasukan Gadhafi kehilangan kemampuan militer setelah serangan dari pasukan koalisi. Tetapi, serangan udara aliansi Barat tidak segera menyudahi perang, dan AS akan mengirim pasukan daratnya ke Libya. (mh/wp)