Vatikan: Surat Pelecehan Irlandia "Disalahpahami"
DUBLIN (Berita SuaraMedia) – Pihak Vatikan bersikeras menyatakan bahwa sebuah surat dari tahun 1997 yang berisi peringatan kepada para uskup Irlandia agar tidak melaporkan para pastor yang dicurigai melakukan pelecehan seksual kepada polisi telah "amat disalahpahami". Dalam surat itu, diplomat tertinggi Vatikan di Irlandia mengatakan kepada para uskup bahwa kebijakan melaporkan kasus semacam itu kepada polisi "memunculkan pelarangan serius secara moral maupun kanonik," demikian dilaporkan pada hari Selasa.
Surat bertanda "amat rahasia" itu disebut telah diberikan oleh seorang uskup Irlandia. Hal itu meruntuhkan klaim-klaim Vatikan yang dilakukan terus-menerus, khususnya saat berusaha mempertahankan diri dalam tuntutan hukum AS, yakni Roma tidak pernah memerintahkan para uskup agar tidak bekerja sama dengan polisi.
Sebuah investigasi yang dilakukan atas perintah pemerintah Irlandia terhadap berpuluh-puluh tahun upaya menutup-nutupi kejahatan dalam Keuskupan Agung Dublin menarik kesimpulan bahwa para uskup Irlandia paham surat itu berarti mereka tidak diperkenankan melaporkan dugaan kejahatan.
Namun, kelompok-kelompok korban mengklaim bahwa surat tahun 1997 itu merupakan bukti kuat yang menunjukkan bahwa gereja memaksakan budaya menutup-nutupi kejahatan yang dilakukan para pastor pedofil yang merupakan tanggung jawab Roma.
"Surat itu membenarkan bahwa upaya menutup-nutupi dilakukan hingga sejauh Vatikan, bahwa para petinggi Vatikan tahu benar apa yang terjadi dan mereka secara proaktif berusaha menghalangi para uskup Irlandia bekerja sama dengan aparat di Irlandia," kata Andrew Madden, seorang mantan bocah altar Dublin yang berulang kali diperkosa oleh seorang pastor, Ivan Payne, pada dekade 1980-an.
Akan tetapi, kemarin lusa Vatikan mengatakan bahwa surat itu bertujuan untuk menegaskan bahwa para uskup Irlandia harus mengikuti hukum gereja dengan teliti.
Juru bicara Vatikan, Romo Federico Lombardi mengatakan bahwa Tahta Suci ingin memastikan para pastor pedofil tidak akan mendapatkan dasar teknis untuk meloloskan diri dari hukuman gereja lewat banding.
Vatikan tidak menginstruksikan para uskup untuk mengabaikan laporan sipil mengenai pelecehan, tambah pengacara Vatikan asal AS, Jeffrey Lena, yang mengatakan bahwa surat itu telah "amat disalahpahami" oleh media.
Pada waktu itu, tidak ada keharusan melakukan pelaporan di Irlandia. Bahkan, para uskup Irlandia lebih dahulu dari para anggota dewan Irlandia dalam menjanjikan kerja sama dengan aparat penegak hukum saat keuskupan digoyang oleh tuntutan hukum perdana oleh para korban pastor pelaku pelecehan.
Akibat surat tahun 1997 itu, sebagian besar keuskupan di Irlandia tidak pernah menerapkan komitmen tahun 1996 untuk melaporkan semua dugaan kasus pelecehan kepada polisi, demikian menurut kesimpulan dari investigasi pemerintah terhadap Keuskupan Agung Dublin yang dipublikasikan di tahun 2009.
"Bahkan, faktanya hal ini tidak pernah terjadi karena tanggapan dari Roma," tulis komisi itu dalam laporannya, meski laporan itu mengutip ucapan para staf Keuskupan Agung Dublin yang menyatakan bahwa hal itu diterapkan di sana.
Penyelidikan selama delapan tahun itu berisi wawancara terhadap dua orang pengacara kanon Keuskupan Agung Dublin yang terlibat dalam menangani keluhan pelecehan.
Seperti dikutip dalam laporan itu, mereka mengatakan bahwa surat itu mengecilkan hati para uskup dan tidak melanjutkan inisiatif tahun 1996 karena takut akan ditolak oleh Roma, seperti yang terjadi dalam salah satu kasus pedofil berantai. (dn/gd) www.suaramedia.com
Post a Comment