Pertamina Bisa Tekan Harga Produksi Pertamax, Tapi Enggan Melakukan

Pertamina Bisa Tekan Harga Produksi Pertamax, Tapi Enggan Melakukan
Petugas SPBU mengisi pertamax ke tangki sepeda motor (Illustrasi)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Karen Agustiawan, mengakui kalau Pertamina bisa menekan harga produksi Pertamax dan Pertamax Plus.

Namun, menurut Pertamina, penekanan harga hanya bisa beberapa persen saja. "Karena harga bahan pokok Pertamaxnya mahal," kata Karen, Selasa (4/1).

Seperti diberitakan, Pertamax kini sudah mendekati Rp 8.000 di daerah Jakarta dan sekitarnya. Dengan harga minyak internasional terus mendekati 100 dolar AS per barel, harga Pertamax cs ke depannya akan lebih mahal.

Karen menegaskan pihaknya tidak akan memberikan subsidi Pertamax kepada masyarakat kendati harga BBM tersebut terus merangkak naik.

"Kita tidak akan subsidi untuk Pertamax, (jadi) mengikuti harga perekonomian," tegas Karen.

Menurutnya, untuk harga Pertamax itu semua tergantung harga minyak dunia yang ada. Selanjutnya, Pertamina selaku produsen akan mengikuti mekanisme pasar.

"Ini semua tergantung berapa belinya, harga minyak lagi naik, kita mengikuti harga pasar," ungkap Karen.