Islam adalah jalan terbaik untuk revolusi Tunisia dan seluruh dunia Arab dan Muslim, bukan metode yang ditentukan oleh Barat, seorang aktivis mengatakan.
"Kami mengatakan bahwa hanya Islam akan membawa perdamaian dan ketenangan dan kebebasan untuk rakyat kami, bukan sekularisme, bukan kediktatoran, bukan lagi ideologi sekuler lain yang didukung oleh Barat," kata Osman Bakach dari Partai Pembebasan.
"Umat Muslim sudah muak dengan rezim-rezim diktator dan kami tidak akan berhenti sampai Islam dan hanya Islam kembali berkuasa," tambahnya dalam sebuah wawancara dengan Press TV.
Bakach menunjukkan partainya ingin massa menyadari plot yang kini sedang direncanakan oleh intelijen keamanan di Aljazair, Mesir, Yordania dan Arab Saudi dengan bantuan Amerika dan Perancis untuk menyabotase, merusak dan mencuri buah dari hasil revolusi ini. "
"Meskipun rezim [mantan Tunisia] tergantung melalui perdana menteri sekarang, faktanya tetap bahwa revolusi ini telah berhasil menumbangkan diktator Ben Ali dan dengan demikian memberi harapan ke seluruh wilayah bahwa ini adalah jalan bagi pembebasan," ia berpendapat.
Mantan Presiden Tunisia Ben Ali yang berkuasa 23-tahun berakhir setelah berminggu-minggu protes jalanan memuncak dalam kemenangan sebuah revolusi rakyat. Pada era kekuasaannya dirusak oleh berbagai pelanggaran hak asasi manusia dan tindak penyiksaan.
Lebih dari 100 orang telah dikonfirmasi tewas dalam berminggu-minggu kerusuhan yang melanda negara Afrika Utara tersebut.(fq/prtv)
"Kami mengatakan bahwa hanya Islam akan membawa perdamaian dan ketenangan dan kebebasan untuk rakyat kami, bukan sekularisme, bukan kediktatoran, bukan lagi ideologi sekuler lain yang didukung oleh Barat," kata Osman Bakach dari Partai Pembebasan.
"Umat Muslim sudah muak dengan rezim-rezim diktator dan kami tidak akan berhenti sampai Islam dan hanya Islam kembali berkuasa," tambahnya dalam sebuah wawancara dengan Press TV.
Bakach menunjukkan partainya ingin massa menyadari plot yang kini sedang direncanakan oleh intelijen keamanan di Aljazair, Mesir, Yordania dan Arab Saudi dengan bantuan Amerika dan Perancis untuk menyabotase, merusak dan mencuri buah dari hasil revolusi ini. "
"Meskipun rezim [mantan Tunisia] tergantung melalui perdana menteri sekarang, faktanya tetap bahwa revolusi ini telah berhasil menumbangkan diktator Ben Ali dan dengan demikian memberi harapan ke seluruh wilayah bahwa ini adalah jalan bagi pembebasan," ia berpendapat.
Mantan Presiden Tunisia Ben Ali yang berkuasa 23-tahun berakhir setelah berminggu-minggu protes jalanan memuncak dalam kemenangan sebuah revolusi rakyat. Pada era kekuasaannya dirusak oleh berbagai pelanggaran hak asasi manusia dan tindak penyiksaan.
Lebih dari 100 orang telah dikonfirmasi tewas dalam berminggu-minggu kerusuhan yang melanda negara Afrika Utara tersebut.(fq/prtv)
Post a Comment