Gayus: Presiden dan Satgas Tahu Siapa "Big Fish" Mafia Hukum Ini

JAKARTA (Berita SuaraMedia) - Kasus yang membelit Gayus Tambunan semakin semrawut. Pasalnya, hingga kini kasus tersebut semakin membias. Padahal yang terpenting saat ini adalah mempercepat penyelesaian kasus utamanya yaitu, kasus mafia hukum dan mafia pajak.

"Soal Gayus ini kan sekarang semakin semwarut masalahnya," kata pengacara Gayus, Adnan Buyung Nasution, di Gedung KPK, Jakarta.

Menurut pria berambut perak itu, Polri dan Kejaksaan Agung tidak becus dan lambat dalam mengungkap kasus kliennya tersebut. "Pada jenderal polisi yang tidak ditindak sampai sekarang. Kejaksaannya yang tidak ditindak sampai sekarang, itu kan semuanya payah betul nggak?," tanya Buyung. Selain itu, Buyung mengatakan, dirinya mengaku tidak percaya pada keseriusan kinerja kepolisian dalam mengusut kasus tersebut. Justru Adnan mempercayakan KPK untuk mengambil kasus kliennya tersebut. "Kalau KPK berani ambil oper dari polisi, dan menyidikknya, saya kira akan cair semua. Jadi KPK mesti kita dukung," ujar dia.

Adnan berharap, jika nantinya kasus ini diambil alih, KPK harus Fokus dan tidak terpengaruh dengan pihak manapun yang ingin menghambat pengungkapan kasus mafia hukum dan mafia pajak.

Sementara itu, sebelumnya Penyidik Mabes Polri belum melihat adanya big fish (ikan besar) sebagaimana pernah diungkapkan terdakwa kasus penyuapan kepada aparat penegak hukum, Gayus Tambunan.

Demikian disampaikan oleh Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (13/1/2011).

"Jadi kita belum melihat ke arah itu. Apa pun yang disampaikan Gayus adalah hak yang bersangkutan, kan kita tidak bisa berprasangka tanpa fakta," kata Boy.

Oleh sebab itu, "Nilai informasi untuk menjadi fakta hukumnya tidak ada," kata dia.

Tim gabungan antara penyidik Mabes Polri dan Imigrasi, tambah Boy, terus menyelidiki kemungkinan adanya jaringan di balik aksi Gayus Tambunan ini.

"Koordinasi selalu berjalan, ini memberikan kerjasama tim, tim dari Ditjen imigrasi, terus terang masih berlangsung, kerja sama berlangsung koperatif," kata dia.

Sebelumnya, usai pembacaan duplik di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Gayus sempat menyinggung pesan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menangkap big fish dalam kasus mafia hukum yang menjeratnya.

"Saya ikan Teri (jenis ikan laut berukuran kecil). Saya tidak tahu big fish," kata Gayus.

Gayus mengatakan, isu kaburnya dia ke luar negeri, pertemuan dengan tokoh politik di Bali, dan kabar ada orang kuat di belakang Gayus itu merupakan rekayasa dari pihak tertentu.

"Satgas sudah tahu siapa big fish. Presiden juga sudah tahu," kata Gayus dengan nada tinggi. Dalam dupliknya, Gayus menyayangkan mengapa hanya orang-orang kecil seperti dirinya yang diusut. (fn/lp/vs) www.suaramedia.com