Hamas Desak Negara-Negara Arab Membantu Bangun Kembali Gaza

Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, telah menyerukan negara-negara Arab untuk membantu membangun kembali Jalur Gaza dan tidak perlu menunggu izin dari Amerika Serikat.
Menteri Dalam Negeri Hamas Fathi Hamad mengatakan hari Rabu kemarin (29/12) bahwa negara-negara Arab "tidak harus menunggu untuk sebuah izin dari Amerika" untuk memenuhi janji mereka untuk membangun kembali Gaza yang hancur oleh serangan Israel dua tahun lalu.
Pada tanggal 27 Desember 2008, Israel melancarkan serangan besar-besaran selama 22 hari terhadap daerah kantong pantai yang padat penduduk itu, menyebabkan lebih dari 1.400 warga Palestina tewas dan ribuan lainnya luka-luka.
Setelah serangan itu, donor internasional bertemu di Mesir dan berjanji akan membantu sebesar 4 miliar dolar pada bantuan untuk wilayah Gaza, tetapi sebagian besar uang tersebut belum belum dikirim ke Palestina.
Membangun kembali pos-pos keamanan akan menjadi pesan kepada Israel bahwa Israel tidak dapat mengalahkan Gaza, Hamad mengatakan pada upacara pembukaan kantor polisi pertama yang dibangun kembali setelah serangan Israel pada hari Rabu kemarin.
Israel belum mencabut larangan pengiriman bahan bangunan seperti semen dan kerikil ke Gaza, sebagai bagian dari sanksi ekonomi terhadap Hamas. Israel meletakkan pengepungan di Jalur Gaza, yang merupakan rumah bagi hampir 1,5 juta warga Palestina, pada tahun 2007.
Selama dua tahun terakhir, beberapa kelompok internasional telah berusaha untuk mematahkan pengepungan Gaza lewat jalur laut maupun darat.
Pada tanggal 31 Mei 2010, Armada Kebebasan yang diorganisir Turki diserang oleh pasukan komando Angkatan Laut Israel di perairan internasional. Sembilan aktivis Turki tewas dalam serangan tersebut.(fq/prtv)