Biden: Kaum Gay Masuk Militer, Sebabkan Pernikahan Gay Tak Bisa Dihindari

Wakil Presiden AS, Joe Biden memprediksi bahwa evolusi dalam pemikiran akan memungkinkan kaum gay pada akhirnya akan segera bertugas secara terbuka di militer dan akan membawa konsensus nasional untuk pernikahan sesama jenis.
Perubahan sikap oleh para pemimpin militer AS ini, terkait bolehnya pelayanan publik kaum gay di militer dan diizinkannya pencabutan oleh Kongres kebijakan "Don't Ask, Don't Tell", kutip pernyataan Biden dalam sebuah wawancara yang disiarkan secara nasional pada malam Natal lalu.
"Saya pikir negara terus berkembang," katanya di saluran ABC dalam program "Good Morning America."
"Dan saya pikir Anda akan melihat, Anda tahu, upaya berikutnya mungkin akan berurusan dengan apa yang disebut DOMA (Pertahanan Undang-Undang Perkawinan)." Dia bilang dia setuju dengan Obama bahwa posisinya dalam perkawinan gay saat ini sedang "berkembang."
Perkawinan kaum Gay legal hanya di beberapa negara lain, terutama di wilayah imur Laut, dan di Iowa.
Presiden Barack Obama baru-baru ini mengatakan perasaannya terkait isu pernikahan gay dalam keadaan transisi. Tapi ia juga mengatakan ia masih percaya dalam membiarkan serikat sipil yang kuat yang memberikan perlindungan tertentu dan hak-hak hukum terhadap pasangan yang ingin menikah.
Obama mengatakan ia masih bergulat dengan apakah pasangan gay harus memiliki hak untuk menikah, meski sekarang perubahan dalam hukum akan memungkinkan mereka untuk melayani secara terbuka dalam pertempuran dan militer. (fq/ap)