Benda mencurigakan berisi kaleng biskuit. Di atasnya ada jam weker yang masih aktif.
BERITA TERKAIT
"Benda mencurigakan diduga bom rakitan luar dinding masjid," demkian rilis Divisi Humas Mabes Polri di laman Facebook, Kamis 30 Desember 2010.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Jihandak Brimob Jawa Tengah, benda tersebut terdiri dari dua bungkusan plastik warna hitam.
"Salah satunya telah terbuka masing-masing berisi kaleng biskuit dan di atasnya di letakkan jam weker yang masih aktif. Benda tersebut diletakkan di dinding luar masjid tepatnya dibalik tembok belakang tempat imam atau khotib biasa berdoa."
Masjid dimana ditemukan benda tersebut berada di jalan Raya Yogyakarta-Solo dan selalu ramai karena sering digunakan turis atau bus pariwisata sebagai tempat persinggahan.
"Saat ini petugas sedang melakukan indentifikasi mendalam atas benda tersebut, hasil pengamatan sementara benda tersebut mirip dengan rangkaian bom yang pernah ditemukan di Poslantas Klaten dan pagar luar Polsek Pasar Kliwon Polresta Surakarta/Solo."
Benda mirip bom yang ternyata adalah petasan juga pernah ditemukan di belakang Masjid Syuhada, Yogyakarta, pada Kamis 23 Desember 2010 pukul 14.00 WIB. Kapoltabes Kota Yogyakarta Kombes Atang Heradi mengatakan, ledakan petasan besar itu adalah bentuk provokasi.
Sebelumnya, rangkaian bom ditemukan di sejumlah lokasi di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Di Gereja Kristen Jawa Kecamatan Ngawen, Klaten, pos polisi Jalan Solo, Klaten dan Gereja Sendang Sriningsih, Gayamharjo, Prambanan, Yogyakarta ditemukan rangkaian bom berbahan bensin yang dimasukkan di lima botol air mineral yang masing-masing berukuran 600 mililiter. Lalu dimasukkan di dalam sebuah kardus.
Selain itu, juga ditemukan detonator, kabel dan timer. Namun, bom tersebut tidak meledak. Sementara, bom di Gereja Katolik Raja Kristus, Sukoharjo, Jawa Tengah meledak pada Selasa 7 Desember 2010. Untung tak ada korban jiwa dalam insiden itu, meski pot-pot bunga yang menghias gereja pecah, hancur. (umi)
• VIVAnews
Post a Comment