Menurut pejabat keamanan Pakistan, sebuah pesawat tak berawak Amerika menembakkan dua rudal pada sebuah kendaraan di Waziristan Utara. Kendaraan tersebut hancur berkeping-keping, menewaskan lima orang.
Beberapa jam kemudian, serangan lainnya menewaskan tiga orabg di wilayah yang sama. Serangan terakhir, sebuah pesawat tak berawak AS menembakkan rudal di mobil yang menewaskan empat orang.
Amerika Serikat terus menerus melakukan serangan di wilayah kesukuan Pakistan tersebut. AS baru-baru ini meningkatkan sejumlah serangan udara di barat laut Pakistan. Banyak di antara korban adalah kaum Muslim warga sipil.
Serangan udara yang diprakarsai oleh mantan Presiden AS George W. Bush, telah meningkat di bawah kepemimpinan Presiden Barack Obama.
Naiknya jumlah korban yang tewas semakin memicu kemarahan anti Amerika. Pada tanggal 5 November mendatang, sebuah aksi besar akan digelar untuk menuntut perubahan sesunggunya terhadap rezim setempat yang membiarkan penjajah AS menjajah negeri tersebut.
Hizbut Tahrir di wilayah itu akan menggelar pertemuan akbar "pendirian Khilafah akan menandai akhir dari para penguasa agen Amerika".
Demikianlah, kenyataan penjajahan Amerika yang terus membunuhi kaum Muslim. Sungguh memalukan, bila negeri bermayoritas muslim terbesar di dunia yang memproklamirkan diri anti terhadap penjajahan, malah berjabat tangan dengan Obama, presiden negara penjajah. Bila demikian adanya, sikap tersebut hanya menunjukkan sebagai bagian dari para penjajah! [m/prstv/syabab.com]
Post a Comment