"Aktivitas ulama adalah berdakwah di depan umat dan penguasa dengan penuh resiko," ujarnya dihadapan 1100 ulama dan tokoh masyarakat yang hadir dalam acara Silaturahmi Hizbut Tahrir Indonesia bersama Ulama dan Tokoh Masyarakat tersebut. Konsekuensinya tentu saja dakwahnya menjadi penuh resiko. Ia menegaskan kalau sekedar mengajarkan tata cara shalat tentu saja tidak beresiko. Resiko itu muncul ketika mengingatkan umat dan penguasa untuk kembali terikat kepada syariah Islam secara kafah. Namun muncul atau tidak resiko itu, ulama tetap harus tetap dengan tegas menyeru kepada penguasa dan umat untuk mengganti sistem kufur demokrasi ini dengan syariah dan khilafah Islam karena ulama itu takutnya hanya kepada Allah SWT dan hanya mengharap ridha-Nya. "Ulama tidak menukar dakwahnya dengan harta duniawi karena satu-satunya imbalan yang diharapkan adalah keridhaan Allah SWT" pekiknya dan disambut takbir hadirin. Dalam acara yang bertema Menjadi Khairu Ummah dengan menegakkan Syariah dan Khilafah itu ia mengajak para ulama untuk tetap istiqamah beriman kepada Allah SWT, menyeru kepada yang makruf, dan mencegah yang munkar karena itulah tugas utama para ulama.[] joko prasetyo |

Post a Comment