Liga Anti-Fitnah (Anti-Defamation League/ADL) hari Kamis kemarin (14/10) menerbitkan daftar sepuluh organisasi terkemuka yang bertanggung jawab atask memfitnah Israel di AS. Di antara nama-nama yang masuk dalam daftar mereka adalah kelompok Yahudi yang mengklaim Israel adalah negara apartheid.
ADL juga memasukkan kelompok Act Now to Stop War and End Racism (ANSWER), yang Juli lalu menyelenggarakan demo di Chicago yang dihadiri oleh 1.000 orang yang membakar bendera yang dihiasi dengan Bintang Daud dan swastika. Pengunjuk rasa juga mendesak Amerika Serikat untuk "menghentikan pendanaan apartheid kepada Israel".
Selain itu ada Al-Awda, yang berjuang untuk hak warga Palestina untuk kembali dan merupakan organisasi pro-Palestina terbesar di AS, mereka juga sering disebut sebagai "electronic intifada"- karena mencoba untuk menghentikan Israel dari dan di luar negeri. Kelompok ini juga menyerukan boikot terhadap Israel.
Friends of Sabeel di Amerika Utara, sebuah cabang dari gerakan Yerusalem yang berbasiskan Arab Kristen dengan nama yang sama, juga masuk dalam daftar, bersama dengan kelompok If Americans Knew, yang menuduh media sangat bias dan pro-Israel.
Selain itu masuk juga dalam daftar adalah Gerakan Solidaritas Internasional (International Solidarity Movement), yang para aktivisnya sering pergi ke Israel dan mereka juga yang memulai Free Gaza Movement (Gerakan Pembebasan Gaza), yang pada Mei lalu bersam-sama dengan IHH Turki aktivisnya diserang oleh pasukan Israel diperairan internasional.
Juga dianggap anti-Israel adalah organisasi Muslim terbesar di AS, Muslim American Society, serta Students for Justice in Palestine, yang tersebar di 75 kampus di seluruh AS.
The US Campaign to End the Israeli Occupation, sebuah organisasi payung dari sekitar 200 kelompok anti-Israel, yang berbasis di Washington dan berfokus untuk membujuk pemerintah AS untuk keluar dari memberikan bantuan kepada Israel, juga masuk dalam daftar.
Seiring sejalan dengan organisasi-organisasi Arab dan kelompok-kelompok Muslim adalah Jewish Voice for Peace, sebuah organisasi yahudi berbasis di California yang dimulai pada tahun 1996 yang berfokus menentang bantuan AS ke Israel, mendorong negara untuk memboikot Israel dan melepaskan diri dari mendukungnya. Para aktivisnya juga mendorong perusahaan-perusahan untuk memutuskan hubungan dengan Israel.
Abraham H. Foxman, direktur ADL, mengatakan hari Kamis kemarin bahwa "sementara itu masih ada ratusan kelompok yang mengorganisir dan berpartisipasi dalam kegiatan berbagai aksi anti-Israel, kami telah mengidentifikasi kelompok anti-Israel terbesar dan yang paling terorganisir".
"Kelompok ini tidak mempromosikan perdamaian, mereka menyebarkan propaganda untuk melegitimasi serangan terhadap Israel. Kami ingin Amerika tahu siapa kelompok-kelompok ini dan menjelaskan tujuan sebenarnya kelompok ini, yaitu untuk mendelegitimasi negara Yahudi," kata Foxman dalam sebuah pers rilisnya.
"Kelompok-kelompok ini melakukan pembusukan terhadap Israel melalui berbagai kampanye pesan publik mereka."(fq/ynet) eramuslim.com
ADL juga memasukkan kelompok Act Now to Stop War and End Racism (ANSWER), yang Juli lalu menyelenggarakan demo di Chicago yang dihadiri oleh 1.000 orang yang membakar bendera yang dihiasi dengan Bintang Daud dan swastika. Pengunjuk rasa juga mendesak Amerika Serikat untuk "menghentikan pendanaan apartheid kepada Israel".
Friends of Sabeel di Amerika Utara, sebuah cabang dari gerakan Yerusalem yang berbasiskan Arab Kristen dengan nama yang sama, juga masuk dalam daftar, bersama dengan kelompok If Americans Knew, yang menuduh media sangat bias dan pro-Israel.
Selain itu masuk juga dalam daftar adalah Gerakan Solidaritas Internasional (International Solidarity Movement), yang para aktivisnya sering pergi ke Israel dan mereka juga yang memulai Free Gaza Movement (Gerakan Pembebasan Gaza), yang pada Mei lalu bersam-sama dengan IHH Turki aktivisnya diserang oleh pasukan Israel diperairan internasional.
Juga dianggap anti-Israel adalah organisasi Muslim terbesar di AS, Muslim American Society, serta Students for Justice in Palestine, yang tersebar di 75 kampus di seluruh AS.
The US Campaign to End the Israeli Occupation, sebuah organisasi payung dari sekitar 200 kelompok anti-Israel, yang berbasis di Washington dan berfokus untuk membujuk pemerintah AS untuk keluar dari memberikan bantuan kepada Israel, juga masuk dalam daftar.
Seiring sejalan dengan organisasi-organisasi Arab dan kelompok-kelompok Muslim adalah Jewish Voice for Peace, sebuah organisasi yahudi berbasis di California yang dimulai pada tahun 1996 yang berfokus menentang bantuan AS ke Israel, mendorong negara untuk memboikot Israel dan melepaskan diri dari mendukungnya. Para aktivisnya juga mendorong perusahaan-perusahan untuk memutuskan hubungan dengan Israel.
Abraham H. Foxman, direktur ADL, mengatakan hari Kamis kemarin bahwa "sementara itu masih ada ratusan kelompok yang mengorganisir dan berpartisipasi dalam kegiatan berbagai aksi anti-Israel, kami telah mengidentifikasi kelompok anti-Israel terbesar dan yang paling terorganisir".
"Kelompok ini tidak mempromosikan perdamaian, mereka menyebarkan propaganda untuk melegitimasi serangan terhadap Israel. Kami ingin Amerika tahu siapa kelompok-kelompok ini dan menjelaskan tujuan sebenarnya kelompok ini, yaitu untuk mendelegitimasi negara Yahudi," kata Foxman dalam sebuah pers rilisnya.
"Kelompok-kelompok ini melakukan pembusukan terhadap Israel melalui berbagai kampanye pesan publik mereka."(fq/ynet) eramuslim.com

Post a Comment