Paskalis Kossay menambahkan, pembatalan ini juga menimbulkan banyak sorotan di ‘akar rumput’, terutama di kalangan para korban bencana yang selamat. Sementara di kalangan politisi dan elite lokal, menurut Paskalis Kossay, muncul kecurigaan adanya upaya pihak tertentu yang tidak suka sehingga menghalang-halangi kunjungan Presiden ke lokasi bencana.
“Kan memang ada kontroversi mengenai apa penyebab bencana itu. Tetapi dugaan kuat dari para pakar dan peneliti, bahwa musibah banjir bandang dahsyat itu akibat perombakan hutan secara tak terkontrol, termasuk aksi pembalakan liar,” katanya.
Karena itu, dia menduga, ada saja kelompok yang khawatir dan takut dituduh terlibat, lalu ikut-ikutan mempengaruhi kunjungan Presiden ke lokasi bencana dengan memberi masukan macam-macam. Paskalis Kossay mengingatkan, agar jangan sampai kejadian pembatalan ini dimainkan pihak tertentu untuk kepentingan macam-macam.
“Misalnya saja dengan memperkuat stigma selama ini bahwa sikap tersebut (pembatalan kunjungan) membuktikan perhatian Pemerintah Pusat terhadap Papua hanya setengah hati,” ujarnya.
Stigma ini, menurut dia, tetap menjadi andalan kelompok tertentu yang memainkannya hingga ke fora internasional dengan maksud-maksud tertentu. (republika.co.id, 11/10/2010)
Post a Comment