Bangkrutnya Gereja Katedral Amerika



Gereja milik sekte evangelis di negara bagian California itu  mengajukan perlindungan pailit ke pengadilan di California setelah terlilit utang

Hidayatullah.com—Tak hanya bank-bank atau perusahaan saja yang bisa bangkrut. Sebuah gereja ternama,  Crystal Cathedral menyatakan bangrut alias pailit.

Sebagaimana diketahui, kantor berita Associated Press (AP), gereja milik sekte evangelis di negara bagian California itu selama ini dikenal sebagai salah satu yang termegah di Amerika Serikat (AS) dan menerapkan pelayanan yang berbiaya mahal bagi para umat, baik dengan mengerahkan siaran televisi hingga menyewa sejumlah hewan hidup untuk ornamen ibadah.

Namun, pengurus Crystal Cathedral, Senin (18/10), mengajukan perlindungan pailit kepada pengadilan di California Selatan setelah tidak kuat menanggung utang yang hingga melebihi 43 juta dolar AS atau sekitar Rp384 miliar.

Utang sebanyak 36 juta dolar AS berupa kredit hipotek, sedangkan yang 7,5 juta dolar AS merupakan utang dari sejumlah pengusaha lokal, yang memberi berbagai layanan mulai dari iklan hingga penyewaan hewan untuk dipajang pada ibadah Paskah dan Natal.

Para kreditur lokal akhirnya membentuk koalisi untuk mendesak agar pengurus gereja segera memenuhi kewajiban. "Semua pihak kini tengah menderita, tak terkecuali kami," kata Sheila Schuller Coleman, pastur senior dan putri pendiri Crystal Cathedral.

Didirikan pada pertengahan 1950-an oleh Robert Schuller Sr., Crystal Cathedral terpaksa melakukan pengurangan staf dan stasiun televisi yang menayangkan siaran "Hour of Power" serta menjual sejumlah properti.

Pihak gereja, yang memiliki 10.000 umat, juga membatalkan acara parade "Glory of Easter." Acara itu biasanya menarik ribuan pengunjung dan menjadi daya tarik bagi gereja yang terletak di Kota Garden Grove itu.

Kalangan kreditur menyayangkan masalah yang dialami Crystal Cathedral. "Pihak gereja tidak menunjukkan bahwa mereka sanggup untuk memenuhi kewajiban," kata Kristina Oliver, yang mengelola usaha penyewaan hewan untuk hiasan dan kini memiliki piutang 57.000 dolar AS dari Crystal Church.

"Saya kesal karena saya sudah 30 tahun berhubungan dengan mereka dan kini kita harus menghadapi situasi ini," lanjut Oliver. Kendati jatuh bangkrut, pihak Crystal Cathedral menjamin bahwa ibadah Minggu masih tetap berlangsung, begitu pula dengan siaran penginjilan di televisi.

Salah seorang pastur Crystal Church, Jim Penner, menilai bahwa gereja pun turut menderita resesi ekonomi akibat turunnya sumbangan dari para umat. Pada 2009, misalnya, pendapatan Crystal Church turun sekitar 30 persen.

"Kini yang harus kita lakukan adalah terus berjalan melakukan pelayanan sambil membayar berbagai kewajiban," kata Penner.  

Megah

Crystal Cathedral termasuk gereja termegah yang berada di kota Garden Grove, di Kabupaten Orange, California Selatan. Didirikan tahun 1979 oleh Pdt. Robert H. Schuller dan istrinya, Arvella, di lokasi yang hingga saat itu dikenal sebagai Garden Grove Community Church, memiliki arsitektur yang terkenal di seluruh dunia karya Philip Johnson.

Bangunan gerejanya dibangun dengan menggunakan lebih dari 10.000 panel kaca. Gereja ini juga terkenal karena memiliki 5 orgel pipa yang besar dengan 280 rank yang dibangun oleh Fratelli Ruffatti. Instrumen ini memadukan orgel pipa besar Aeolian-Skinner yang dibangun pada 1962 untuk Avery Fisher Hall di New York.

Nama "Crystal Cathedral" sebenarnya secara teknis tidak tepat, karena gereja Schuller termasuk dalam denominasi Reformed Church in America  (Gereja Reformasi di Amerika), yang dipimpin oleh penatua dan tidak memiliki uskup, sementara di sebuah katedral biasanya terdapat katedra, atau takhta resmi seorang uskup.

Meski sengketa ini menimbulkan kekecewaan di kalangan jemaat. Pihak gereja mengaku pelayanan pada umat tetap berjalan. Semua program layanan meliputi pendidikan, termasuk Crystal Cathedral Academy  akan berjalan seperti biasa. [viv/latime/hidayatullah.com]