Hurun ‘In (Bidadari Bermata Jeli)
Ustad kenapa gak ada penjelasan tentang حور عين di surat al insan?
Dari Arif Dwinata via Tanya Ustadz for Android
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Mendapatkan ridha Allah dan bisa masuk surga adalah cita-cita terindah semua mukmin. Kenikmatan puncak yang belum pernah terbayang dalam batin manusia. Di surga, mereka bisa mendapatkan apapun yang menyenangkan jiwanya. Allah berfirman,
وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ . نُزُلا مِنْ غَفُورٍ رَحِيمٍ
Di dalam surga kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan di dalamnya kalian memperoleh apa yang kamu minta (QS. Fushilat: 31).
Diantaranya adalah kenikmatan memiliki pasangan. Baik lelaki mapun wanita. Allah jadikan setiap manusia di surga, tidak ada yang melajang. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
وَمَا فِي الْجَنَّةِ أَعْزَبُ
“Tidak ada orang yang melajang di surga.” (HR. Ahmad 7152 dan Muslim 2834).
Karena sesungguhnya bagian dari kesempurnaan nikmat yang Allah berikan kepada hamba-Nya adalah menikah dan melakukan hubungan badan.
Allah menjanjikan, bahwa di surga para mukmin akan menikah dengan Hurun ‘In.
Allah berfirman,
وَحُورٌ عِينٌ . كَأَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُونِ
Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik.. (QS. al-Waqiah: 22-23).
Apa itu Hurun ‘In?
Kita semua tahu, itu sebutan untuk bidadari.
Yang menjadi pertanyaan, mengapa dinamakan Hurun ‘Ain?
Hurun adalah bentuk jamak dari kata Haura’ (حوراء). Ada juga yang menyebutnya Ahwar (أحور).
Al-Asfahani mengatakan,
والحور قيل ظهور قليل من البياض في العين من بين السواد
Makna al-Huur, ada yang mengatakan, mata yang bagian putihnya lebih sedikit dibandingkan bagian hitamnya. (al-Mufradat fi Gharib al-Quran, hlm. 135).
Imam as-Sa’di memberi penjelasan dengan lebih rinci,
ولهم حور عين ، والحوراء : التي في عينها كحل وملاحة ، وحسن وبهاء ، والعِين : حسان الأعين وضخامها ، وحسن العين في الأنثى من أعظم الأدلة على حسنها وجمالها
Mereka mendapatkan Hurun ‘Ain. Al-Haura’ adalah wanita yang matanya bercelak, indah, cantik, dan menawan. Sedangkan ‘In artinya matanya indah dan lebar. Keindahan mata pada wanita, termasuk tanda terindah kecantikannya. (Tafsir as-Sa’di, hlm 991)
Sehingga pada intinya, kata Hurun ‘In adalah kata yang menggambarkan keindahan dan kecantikan bidadari.
Tentu saja anda tidak boleh membayangkan bagaimana rasanya bersama mereka. Karena mereka tidak bisa dibayangkan.
Allah menegaskan dalam al-Quran,
فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِىَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (QS. As-Sajdah: 17)
Dan dalam hadis qudsi, Allah berfirman,
أَعْدَدْتُ لِعِبَادِىَ الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ
“Aku siapkan untuk hamba-hamba-Ku yang soleh, kenikmatan yang belum dilihat mata, belum pernah ada telinga yang mendengarnya, dan belum terbayang dalam hati manusia.” (HR. Bukhari 3244 & Muslim 7320)
Karena itu, yang lebih penting untuk kita pikirkan adalah bagaimana caranya bisa mendapatkan bidadari?. Mahar apa yang telah kita siapkan untuk menikahi bidadari?
Dan prinsipnya, semua yang masuk surga pasti akan mendapatkannya.
Disamping dia akan dipertemukan dengan Hurun ‘In asal dunia, yaitu istrinya, dia juga akan dipertemukan dengan Hurun ‘In yang Allah hadiahkan untuknya.
Segala puji bagi Allah, yang telah memberi kita hidayah islam…
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
[www.globalmuslim.web.id]
Post a Comment