Otoritas keagamaan tertinggi dalam kerajaan Teluk Persia Oman memberikan tekanan kembali dengan menentang upaya pemerintah yang berusaha meningkatkan industri pariwisata, dengan menyerukan pelarangan alkohol secara nasional dan pemantauan ketat terhadap klub-klub kesehatan di negara Muslim tersebut.
Syaikh Ahmad bin Hamad al-Khalili mengatakan kepada televisi negara Selasa lalu bahwa "orang-orang yang mabuk adalah orang-orang yang tidak produktif yang tenggelam ke arah sebaliknya."
Seruan Mufti untuk larangan alkohol secara nasional muncul sebagai mewakili tekanan dari para pemimpin agama.
Al-Khalili juga mengatakan bahwa pelarangan alkohol tersebut bukan untuk kepentingan pemimpin negara yang harus mengatur "orang mabuk," tetapi sebaliknya mengatur "orang yang rasional." Para ulama juga mengecam gym dan klub kesehatan sebagai "sarang setan" yang harus dihapuskan atau diawasi ketat untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan.
Alkohol hanya tersedia di Oman di hotel berkelas bintang empat dan bintang lima. Fasilitas gym dan klub kesehatan di Oman mempekerjakan perempuan asing, khususnya sebagai tukang pijat, yang telah memicu rumor bahwa praktek tersebut dianggap tidak pantas dalam masyarakat Islam Oman.
Oman, yang diperintah oleh dinasti keluarga, telah melihat aksi protes secara sporadis yang terinspirasi oleh pemberontakan di seluruh dunia Arab, kebanyakan aksi protes itu dilakukan oleh anak muda pencari kerja dan warga lainnnya yang menyerukan adanya reformasi politik.
Sultan Qabus bin Said, penguasa negara, menanggapi aksi protes pada minggu ini dengan memberikan kekuasaan legislatif kepada pejabat di luar keluarga kerajaan - upaya paling berani yang dilakukan sultan untuk menghentikan kerusuhan yang sampai saat ini belum menyebar. Dia juga telah mengubah Kabinet dan berjanji menciptakan ribuan pekerjaan untuk layanan sipil.
Oman, yang mengendalikan saham perairan Teluk dengan membawa 40 persen lalu lintas kapal tanker minyak dunia, secara agresif memperluas basis ekonomi dalam beberapa dekade terakhir dengan pariwisata, minyak dan perdagangan sementara itu juga diam-diam membangun hubungan militer dengan Washington.(fq/ap)
Post a Comment