JAKARTA - Pengamanan jelang sidang kasus dugaan teroris dengan terdakwa Abu Bakar Ba'asyir terlihat mengalami peningkatan. Petugas tidak mengizinkan pengunjung sidang masuk tanpa identitas jelas.
"Sekarang ini ngga bisa sembarangan masuk kondisinya lagi gawat," kata Tetty dari Polres Metro Jakarta Timur yang menjaga depan pintu masuk utama gedung Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Kamis (17/3/2011).
Kendati demikian, Tetty tidak menjelaskan apa maksud dari kata-kata gawat itu. Tetty hanya meminta semua pengunjung mengeluarkan identitas yang jelas.
Kendati demikian, Tetty tidak menjelaskan apa maksud dari kata-kata gawat itu. Tetty hanya meminta semua pengunjung mengeluarkan identitas yang jelas.
Seorang pengunjung sidang yang tidak memiliki identitas jelas tidak diizinkan masuk oleh petugas. Si pengunjung itu ingin menyaksikan sidang Ba'asyir.
Pasukan penjaga keamanan sidang dengan terdakwa pimpinan Jamaah Ansharut Tauhid itu sudah bersiaga sejak pagi. Satu unit mobil lapis baja barracuda sudah terparkir di halaman gedung pengadilan.
Selain itu, dua unit mobil Satuan Gegana juga bersiaga di lokasi. Belum lagi mobil bus pengangkut petugas yang menjaga keamanan. Penembak jitu atau sniper masih terlihat di beberapa titik di sekitar gedung pengadilan.
Apakah peningkatan keamanan ini terkait tiga paket bom yang mengancam Jakarta dua hari lalu? Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Baharudin Djafar membantah. "Sampai sekarang kami belum mendapatkan ancaman yang bisa mengganggu sidang Ba'asyir," kata Baharuddin.
Menurut Baharuddin, pengamanan sebelumnya sudah cukup baik dan efektif, seperti terdiri dari lima ring. Pengamanan itu dipusatkan di ruang sidang, kantor PN Jakarta Selatan, halaman, jalan dan rute menuju tempat sidang.
Pasukan penjaga keamanan sidang dengan terdakwa pimpinan Jamaah Ansharut Tauhid itu sudah bersiaga sejak pagi. Satu unit mobil lapis baja barracuda sudah terparkir di halaman gedung pengadilan.
Selain itu, dua unit mobil Satuan Gegana juga bersiaga di lokasi. Belum lagi mobil bus pengangkut petugas yang menjaga keamanan. Penembak jitu atau sniper masih terlihat di beberapa titik di sekitar gedung pengadilan.
Apakah peningkatan keamanan ini terkait tiga paket bom yang mengancam Jakarta dua hari lalu? Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Baharudin Djafar membantah. "Sampai sekarang kami belum mendapatkan ancaman yang bisa mengganggu sidang Ba'asyir," kata Baharuddin.
Menurut Baharuddin, pengamanan sebelumnya sudah cukup baik dan efektif, seperti terdiri dari lima ring. Pengamanan itu dipusatkan di ruang sidang, kantor PN Jakarta Selatan, halaman, jalan dan rute menuju tempat sidang.
Atas pengamanan sidang terdakwa terorisme Abu Bakar Ba'asyir ini membuat jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan tersendat. Sebab, ribuan personil kepolisian melakukan aktivitas logistik, parkir, dan pengamanan lain yang membuat kepadatan di depan gedung PN Jaksel makin terlihat padat.
"Hindari Pengadilan Negeri Jaksel. Ampera Raya macet total," kata salah satu pembaca Kantor Berita detikcom.
Lalu-lintas kendaraan pengangkut personel polisi untuk menurunkan, memarkir kendaraan dan menaikkan kembali personel menyita hampir satu lajur jalan. Hal itu ditambah dengan kendaraan berat yakni penghalau massa (barracuda), penyemprot massa (water canon), maupun kendaraan rantis lapis baja membuat jalan Ampera Raya yang sempit terlihat sangat padat.
"Tapi sayang, ribuan personel tidak sanggup mengamankan saksi untuk bisa datang ke sidang," sindir Direktur Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Media Centre, Son Hadi.
Bila kepadatan sangat terasa, polisi akan menutup Jalan Ampera dari arah Kemang. Pengguna dari arah Kemang akan dialihkan ke kiri melewati jalan Pejaten Barat atau belok kanan melalui jalan Madrasah.
Sementara bagi yang ingin menghindari jalan Ampera dari arah Cilandak dapat melalui Jalan Buncit Raya atau lewat Jl Antasari. (fn/vs/dt) www.suaramedia.com
"Hindari Pengadilan Negeri Jaksel. Ampera Raya macet total," kata salah satu pembaca Kantor Berita detikcom.
Lalu-lintas kendaraan pengangkut personel polisi untuk menurunkan, memarkir kendaraan dan menaikkan kembali personel menyita hampir satu lajur jalan. Hal itu ditambah dengan kendaraan berat yakni penghalau massa (barracuda), penyemprot massa (water canon), maupun kendaraan rantis lapis baja membuat jalan Ampera Raya yang sempit terlihat sangat padat.
"Tapi sayang, ribuan personel tidak sanggup mengamankan saksi untuk bisa datang ke sidang," sindir Direktur Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Media Centre, Son Hadi.
Bila kepadatan sangat terasa, polisi akan menutup Jalan Ampera dari arah Kemang. Pengguna dari arah Kemang akan dialihkan ke kiri melewati jalan Pejaten Barat atau belok kanan melalui jalan Madrasah.
Sementara bagi yang ingin menghindari jalan Ampera dari arah Cilandak dapat melalui Jalan Buncit Raya atau lewat Jl Antasari. (fn/vs/dt) www.suaramedia.com
Post a Comment