Laporan media, bagaimanapun, mengatakan sebagian besar korban di kota Tarok Kolache adalah warga sipil Afghanistan.
Menurut laporan Daily Mail, pengeboman itu benar-benar menghapus kota dan sekitarnya dari peta.
Harian Inggris juga menerbitkan gambar kota sebelum dan sesudah operasi dalam upaya untuk menunjukkan skala kerusakan akibat serangan hebat tersebut.
Perkembangan ini datang pada saat sebuah laporan baru-baru ini mengatakan operasi militer pimpinan AS telah menimbulkan kerugian lebih dari 100 juta dolar dalam kerusakan properti publik di Afghanistan selatan.
Afghanistan menyalahkan pasukan asing dan operasi militer mereka atas kematian warga sipil. Peningkatan jumlah korban sipil telah meningkatkan sentimen anti-AS di wilayah yang bermasalah.
Gelombang kekerasan terus datang meskipun kehadiran 150.000 pasukan asing, yang terlibat dalam perang yang konon untuk melawan terorisme.
Perang di Afghanistan, dengan korban sipil dan militer di rekor tertinggi, telah menjadi perang terpanjang dalam sejarah AS.(fq/prtv)
Isu korban sipil telah lama menjadi sumber gesekan antara Kabul dan Washington.
Post a Comment