WASHINGTON (Berita SuaraMedia) – Sebuah papan iklan "Pilih (Orang) Amerika" yang mendesak orang-orang memilih warga asli Amerika dan mendukung kandidat kongres Republikan Kansas Mike Pompeo memicu kontroversi di distrik keempat kongresional. Para pendukung kampanye Raj Goyle menuding lawan politiknya melakukan "serangan fanatik". Papan iklan digital tersebut ditempatkan di atas iklan asuransi milik seorang pria bernama John Eck, yang memberikan donasi untuk Partai Republik.
Pada hari Sabtu lalu, kampanye pemenangan Goyle mengirimkan sebuah email kepada para pendukungnya dan meminta mereka menandatangani sebuah petisi yang mendesak Pompeo menurunkan papan iklan itu. Kampanye tersebut juga mengirimkan surat kepada lawan politiknya itu mengenai hal tersebut.
"Cukup jelas apa yang coba mereka katakan di sana (papan iklan)," kata Kiel Brunner, manajer kampanye Goyle. "Saya tidak tahu bahwa (kampanye) itu sudah terlampau jauh hingga mendekati ‘birther’ (orang-orang yang meragukan sertifikat kelahiran Presiden Ob ama). Tapi, bukan pertama kalinya mereka mengatakan sesuatu seperti ini atau bersikap terbuka mengenainya, dan benar tidaknya hal itu berkolusi dengan kampanye Pompeo, agaknya mereka mampu menarik dukungan dan juga para kontributor yang mendukung hal ini. Hal apa pun selain kecaman terhadap taktik itu adalah hal yang tidak bisa diterima."
Menjawab pertanyaan dari agensi berita Huffington Post, Eck mengatakan bahwa dirinya tidak bermaksud mengungkit-ungkit mengenai etnis asal Goyle. Untuk diketahui, kedua orang tua Goyle berimigrasi ke Amerika Serikat dari India.
"Saya hanya suka dengan kata (orang) Amerika," jawab Eck dalam sebuah surat elektronik. "Sama sekali tidak ada niatan menyebut Goyle bukan orang Amerika. Saya benar-benar tidak mengenal dia, tapi saya yakin dia orang Amerika, dan saya akan merasa terkejut jika dia tidak menggunakan kata yang sama dalam iklannya. Karena saya mendapat sejumlah email lain yang mengeluhkan hal ini, saya berencana menghapus kata-kata itu dari papan iklan siang ini juga. Saya memasang bendera Amerika yang terbang setiap hari dalam sebuah putaran dan senang menggunakan istilah (warga) Amerika. Jika saja saya menjadi bagian dari kampanye mendukung Goyle untuk distrik kami, maka saya pasti juga menggunakan kata yang sama untuk mendukungnya," tulis Eck.
Dalam email lanjutan, Eck mengatakan bahwa dirinya telah membongkar papan iklan itu pada hari Minggu waktu setempat. "Apa pun hasil akhir pemilihan Selasa besok, semua orang harus merasa sebagai warga negara Amerika," tulisnya.
"’Pilih (warga) Amerika Pilih Pompeo’ dan ‘Warga Amerika sejati memilih Pompeo’ jelas-jelas menyinggung , itulah alasan dia mengganti iklan-iklan itu," demikian tanggapan dari Brunner. "Cukup menyedihkan bahwa Eck merasa bisa membodohi para pemilih di Kansas. Yang lebih menyedihkan lagi, Mike Pompeo terus saja bersembunyi di belakang kefanatikan para pendukung kampanyenya."
Tampaknya, tidak ada bukti yang bisa menghubungkan kampanye Pompeo dengan papan iklan tersebut. Sektretaris pers Pompeo belum menjawab permintaan penyelidikan dari Huffington Post.
Ini bukan pertama kalinya etnisitas Goyle disinggung dalam kampanye. Bulan Agustus lalu,di akun Twitter-nya, Pompeo mempromosikan sebuah artikel yang menyebut Goyle sebagai "orang berserban." Tim kampanyenya meminta maaf dan menyebut tulisan itu "amat menyinggung"dan mengatakan bahwa itu adalah sebuah kesalahan.
Pompeo mengatakan bahwa Goyle adalah "orang bersurban" yang " bisa saja seora ng Muslim, seorang pemeluk Hindu, seorang penganut Buddha, dan lain-lain. Siapa yang tahu."
Setelah kasus itu, Pompeo yang mencalonkan diri untuk menduduki kursi kongres di Distrik Keempat Kansas menelepon Goyle dan menyampaikan permintaan maaf.
"Dia (Pompeo) memang menelepon saya, dan saya minta maaf," kata Goyle, seorang mantan staf di lembaga think tank yang berbasis di Washington D.C., Center for American Progress. "Dalam telepon itu, dia menyampaikan permintaan maaf dan mengaku terkejut oleh hal itu serta mengatakan bahwa semua itu adalah kesalahan komunikasi. Yang akan saya katakan dalam kampanye saya adalah, jika salah satu staf saya, baik senior atau magang, melakukan hal semacam ini atas nama kampanye, maka orang itu pasti dipecat," tambahnya. (dn/hp) www.suaramedia.com
Post a Comment