STOCKHOLM (Berita SuaraMedia) – Website whistleblower WikiLeaks dilaporkan telah memindahkan server pusatnya ke sebuah bunker Perang Dingin jauh di bawah jalanan Stockholm. Menurut sebuah majalah Norwegia yang membocorkan kisah itu, server WikiLeaks sekarang berada 30 meter di bawah tanah di dalam pusat data Pionen White Mountains, yang terkenal akan rancangan ala James Bond yang diledakkan dari batu padat di tahun 1960an, seluas 4,000 meter persegi. Disebutkan di masa keemasannya bahwa tempat itu bisa menahan sebuah H-bomb, dengan pintu masuk yang terbuat dari baja setebal 40 cm, Pionen dimodel ulang oleh ISP Swedia, Bahnhof, dua tahun lalu.
Pengaturan tempat itu diperantarai oleh partai politik Swedia, Partai Bajak Laut, beberapa minggu lalu, yang diyakini menutup semua biayanya. Bulan Agustus lalu, partai ini telah sepakat dengan WikiLeaks untuk menampung beberapa server barunya dan menyediakan bandwith gratis untuk situs ini. Beberapa server WikiLeaks juga dipusatkan di Swedia oleh perusahaan hosting PRQ.
Ini adalah kedua kalinya Partai Bajak Laut mengumumkan akan membantu website kontroversial itu. Pada bulan Mei, partai ini mengatakan akan menyediakan bandwith untuk situs berbagi file Pirate Bay setelah sebuah perintah pengadilan Jerman membuat situs itu kehilangan penyedia bandwithnya.
Partai Bajak Laut mengalami penurunan popularitas sejak meraih 7.1% suara dalam pemilu Parlemen Eropa tahun lalu.
Jajak pendapat sebelum pemilu Swedia tanggal 19 September memasukkan Partai Bajak Laut bersama dengan partai-partai politik kecil lain, yang secara kolektif hanya mengumpulkan 1.9% suara dalam jajak pendapat itu, ujar juru bicara sebuah perusahaan penelitian pasar TNS SIFO.
Empat persen dibutuhkan untuk masuk parlemen, tapi Partai Bajak Laut mengandalkan akhir yang kuat, ujar Troberg. Kesepakatan dengan WikiLeaks seharusnya bisa membantu meningkatkan dukungan dari masyarakat untuk partai itu, ujarnya.
Partai Bajak Laut bukan satu-satunya organisasi Swedia yang mulai bekerjasama dengan WikiLeaks.
Baru-baru ini WikiLeaks juga mulai menggunakan platform pembayaran mikro Sweida, Flattr, yang memungkinkan pengguna untuk membayar biaya yang sama setiap bulan dan kemudian membagi sebagian dari uang itu sebagai donasi untuk konten di website yang memiliki tombol Flattr.
Beberapa hari lalu diumumkan bahwa pendiri WikiLeaks Julian Assange akan ditanyai mengenai tuduhan ‘penganiayaan’ oleh otoritas Swedia, yang muncul setelah website itu mempublikasikan Buku Harian Perang Afghannya yang kontroversial dari laporan intelijen dan militer rahasia NATO.
Situs itu dan pendirinya sering menggambarkan organisasi tersebut dikepung dari kekuatan-kekuatan luar, dan terutama pembangunan militer AS yang marah.
Situs itu begitu rahasia sampai sebuah situs terpisah telah dibuat untuk orang-orang yang memberikan informasi rahasia ke pendukung, operasi, dan organisasi dalam WikiLeaks, semuanya tetap misterius. (rin/tw) www.suaramedia.com
Post a Comment