Perseteruan fraksi Al Ihkwan dan Salafi semakin menguat dalam Pemilu putaran kedua di Bahrain
Hidayatullah.com--Kekalahan Al Mimbar Al Islami dari Al Ikhwan dan Al Ashalah Al Islamiyah dari Salafi dalam pemilihan perlemen di Bahrain, disebabkan karena perseteruan tajam antara kedua kelompok Sunni tersebut. Disamping itu, selama di parlemen, kinerja keduanya tidak memuaskan kelomp0k Sunni, demikian lansir Aljazeera.net (28/10).
Sebagaiaman diketahui, dalam pemilu parlemn putaran pertama, Al Ashalah Al Islamiyah hanya berhasil memperoleh 2 kursi, dari 8 calon yang diajukan. Sedangkan 8 calon dari Mimbar Al Islami tidak memperoleh kursi sama sekali.
Calon yang gagal dari Fraksi Mimbar Al Islami, Adnan Bumathi` menilai bahwa persaingan antara fraksinya dan Fraksi Al Ashalah Al Islamiyah sangat tajam, hingga sampai dalam tahapan bahwa dua-duanya merupakan lawan politik, yang menyebabkan sebagian pendukung kedua fraksi memilih golput.
Ia menambahkan bahwa kinerja anggota parlemen sebelumnya tidak memuaskan masyarakat, yang saat itu optimisme mereka terhadap parlemen sangat tinggi. Dan kemungkinan perseteruan kedua kubu akan semakin tajam dalam pemilu parlemen putaran kedua, dimana 2 calon dari Al Ashalah Al Islamiyah dan 5 calon dari Al Mimbar Al Islami memperebutkan kursi yang tersisa.
Sedangkan calon legislative (caleg) yang gagal dari Al Ashalah Al Islamiyah Shalah Al Juadar melihat bahwa kedua fraksi Sunni ini tidak memiliki agenda politik yang nyata selama mereka berada di parlemen sejak tahun 2002, meskipun kedua belak pihak memiliki banyak pengalaman dalam organisasi.
Ia menambahkan bahwa kedua fraksi tidak bersungguh-sungguh dalam merespon masalah-masalah yang benar-benar menyentuh masyarakat Bahrain, baik yang Sunni maupun Syi’ah. Hal ini menyababkan rakyat mencari calon alternatif, yang mereka dapati dari para calon independen.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya pada pemilu tahun 2006 Al Mimbar Al Islami memperoleh 7 kursi sedangkan Al Ashalah Al Islamiyah memperoleh 6 kursi, ketika keduanya melakukan koalisi. Namun, pada pemilu putaran pertama tahun 2010 ini, suara mereka peroleh jauh berada di bawah perolehan kelompok Syi’ah, yang berhasil merebut 18 kursi. [tho/jzr/hidayatullah.com]
Post a Comment