Info Palsu Terorisme Pria New York Kacaukan Penyelidikan FBI

WASHINGTON (Berita SuaraMedia) - Seorang pria dari New York mendapat tuduhan berbohong kepada agen FBI tentang rencana terorisme palsu di Amerika Serikat, pemerintah Amerika mengatakan hari Jumat (15/10) waktu setempat. Syed Omair Ali dituduh karena membuat pernyataan palsu pada FBI antara bulan Mei dan Oktober tentang tiga individu yang menurutnya terkait dengan militan di Pakistan dan membahas kemungkinan target di New York, menurut surat sumpah FBI.
Salah satu pegawai pelaksana hukum mengatakan informasi palsu Ali sebagian menimbulkan perhatian petugas intelijen Amerika bahwa mata-mata kelompok Taliban Pakistan telah memasuki Amerika Serikat untuk meluncurkan serangan seperti yang diberitakan oleh Fox News hari Kamis sebelumnya.
Kelompok itu, yang dikenal sebagai Tehrik-e-Taliban Pakistan, mendanai dan melatih warga Amerika Serikat kelahiran Pakistan Faisal Shahzad, yang berusaha meledakkan bom mobil tapi gagal di Times Square di New York bulan Mei lalu. Shahzad dihukum penjara seumur hidup minggu lalu.
Pemerintah Amerika Serikat berada dalam siaga penuh sejak insiden Shahzad dan kegagalan usaha pria Nigeria untuk meledakkan bom yang tersembunyi di pakaian dalamnya di atas maskapai penerbangan Amerika pada hari Natal tahun lalu.
FBI mengatakan Ali mengaku membuat-buat informasi itu untuk mendapatkan salah satu individu yang ia sebut "sedang dalam masalah karena konflik personal" dan petugas pelaksana hukum mengatakan pemerintah meluaskan sumber daya berusaha untuk melacak maksud ancaman tersebut.
Menurut pemberitaan CBS News, saat FBI berkutat dengan sejumlah petunjuk terkait plot peledakan gagal tanggal 1 Mei lalu, penyelidikan tersebut hingga kini jelas mengindikasikan bahwa Shahzad merancang skenario itu seorang diri, dan dia hanya mendapat sedikit bantuan dari orang lain dalam mengeksekusi skenarionya.
Tapi sejumlah sumber mengatakan bahwa sudah jelas Shahzad mendapat bantuan, menarik inspirasi, mendapat dukungan finansial, dan pelatihan dari Taliban Pakistan, demikian menurut laporan CBS News.
Pemerintah Obama khawatir karena ada banyak orang "radikal" seperti Shahzad yang memiliki hubungan dengan sejumlah organisasi yang ingin melancarkan serangan terhadap Amerika Serikat, demikian kata laporan tersebut.
Warga Pakistan-Amerika berusia 30 tahun itu ditangkap 53 jam setelah bom batal meledak di bandara John F. Kennedy ketika hendak bertolak ke Dubai. Shahzad diyakini Amerika bekerja sama dengan Taliban Pakistan.
Jika pengeboman Times Square ini berhasil, Shahzad berencana menyerang empat target lainnya, Rockfeller Centre, Grand Central Terminal, World Financial Centre, dan markas kontraktor pertahanan Sirkorsky di Connecticut, menurut CBS.
Shahzad kemudian juga kehilangan tempat tinggalnya di Connecticut karena penyitaan. Pengadilan Tinggi Milford memerintahkan penyitaan rumah Shahzad di 119 Long Hill Avenue jika ia tidak membayar Chase Home Finance LLC per 31 Juli mendatang, Connecticut Post melaporkan. (raz/dn/sm) www.suaramedia.com