Penyakit kulit jenis Leishmaniasis menyerang warga kota Kabul, ibukota Aghanistan. Badan Kesehatan Dunia-WHO sudah mengeluarkan peringatan agar masyarakat, khususnya kaum perempuan dan remaja putri agar waspada terhadap penyakit yang bisa merusak jaringan kulit, hingga ke wajah.
Leishmaniasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit dan menyerang kulit manusia lewat gigitan sejenis lalat genus Lutzomyia dan Phlebotomus. Penyakit ini jika tidak segera terdiagnosis dan diobati, bisa menimbulkan bekas luka yang mengerikan apalagi jika yang terkena adalah bagian wajah.
Perwakilan WHO di Afghanistan Peter Graaff mengatakan, laporan tentang pasien yang terkena penyakit kulit ini di kota Kabul meningkat drastis. Pada tahun 2009 jumlah penderita penyakit ini diperkirakan mencapai 17.000-65.000 orang, mayoritas anak-anak dan kaum perempuan.
"Jumlah itu kemungkinan hanya ujung dari gunung es karena banyak kasus yang tidak dilaporkan," ujar Graaff.
Leishmaniasis mudah menyebar di tempat-tempat yang padat penduduk di Afghanistan. Selain Kabul, kota Herat, Kandahar dan Mazar-e-Sharif adalah kota-kota yang jumlah kasus Leishmaniasisnya cukup tinggi.
"Saya terkena penyakit ini dan tidak pergi ke dokter. Penyakit itu sembuh sendiri setelah satu tahun. Saya baik-baik saja sekarang, cuma resah melihat bekas-bekas lukanya," kata Abdul Ghaffar, 12 tahun, yang tinggal di Kabul.
Bekas penyakit ini umumnya tidak fatal, tapi tetap menimbulkan keresahan dan stigma di masyararakat, terutama mereka yang bekas lukanya di wajah dan tangan. Anak-anak yang bekas lukanya kelihatan, sering menerima cemoohan dari teman-temannya. Para perempuan yang memiliki bekas luka penyakit ini juga mengaku sulit mendapatkan suami.
Kebanyakan penderita tidak segera berobat karena biayanya yang mahal dan kesulitan pemerintah untuk mendistribusikan obat untuk penyakit ini. "Satu-satunya cara untuk menghindari stigma para korban penyakit ini adalah diagnosis dan perawatan dini," kata Fatma Gilani, direktur Bulan Sabit Merah Afghanistan.
Penyakit kulit Leishmaniasis yang menyerang warga kota di Afghanistan, tidak lepas dari kondisi lingkungan dan sanitasi yang buruk di masyarakat. Tempat yang kotor dan tumpukan sampah menjadi tempat lalat penyebab penyakit itu berkembang biak. (ln/bbc) eramuslim.com
Leishmaniasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit dan menyerang kulit manusia lewat gigitan sejenis lalat genus Lutzomyia dan Phlebotomus. Penyakit ini jika tidak segera terdiagnosis dan diobati, bisa menimbulkan bekas luka yang mengerikan apalagi jika yang terkena adalah bagian wajah.
"Jumlah itu kemungkinan hanya ujung dari gunung es karena banyak kasus yang tidak dilaporkan," ujar Graaff.
Leishmaniasis mudah menyebar di tempat-tempat yang padat penduduk di Afghanistan. Selain Kabul, kota Herat, Kandahar dan Mazar-e-Sharif adalah kota-kota yang jumlah kasus Leishmaniasisnya cukup tinggi.
"Saya terkena penyakit ini dan tidak pergi ke dokter. Penyakit itu sembuh sendiri setelah satu tahun. Saya baik-baik saja sekarang, cuma resah melihat bekas-bekas lukanya," kata Abdul Ghaffar, 12 tahun, yang tinggal di Kabul.
Bekas penyakit ini umumnya tidak fatal, tapi tetap menimbulkan keresahan dan stigma di masyararakat, terutama mereka yang bekas lukanya di wajah dan tangan. Anak-anak yang bekas lukanya kelihatan, sering menerima cemoohan dari teman-temannya. Para perempuan yang memiliki bekas luka penyakit ini juga mengaku sulit mendapatkan suami.
Kebanyakan penderita tidak segera berobat karena biayanya yang mahal dan kesulitan pemerintah untuk mendistribusikan obat untuk penyakit ini. "Satu-satunya cara untuk menghindari stigma para korban penyakit ini adalah diagnosis dan perawatan dini," kata Fatma Gilani, direktur Bulan Sabit Merah Afghanistan.
Penyakit kulit Leishmaniasis yang menyerang warga kota di Afghanistan, tidak lepas dari kondisi lingkungan dan sanitasi yang buruk di masyarakat. Tempat yang kotor dan tumpukan sampah menjadi tempat lalat penyebab penyakit itu berkembang biak. (ln/bbc) eramuslim.com

Post a Comment